Abstract:
Perkembangan dunia bisnis dan kompetisi pasar yang semakin ketat
memaksa produsen untuk selalu melakukan inovasi dan memproduksi banyak
desain yang disesuaikan dengan selera pasar. Namun hal ini diiringi dengan
maraknya isu mengenai lingkungan dan global warming sehingga menuntut
perusahaan untuk memiliki berbagai macam produk yang tidak hanya inovatif
tetapi juga ramah lingkungan. Global warming dan masalah lingkungan lainnya
telah memicu berbagai pihak untuk melakukan tindakan konkret untuk
memperbaiki keadaan. PT X adalah perusahaan manufaktur yang bergerak
dalam sektor industri alat-alat kesehatan. PT X juga merupakan salah satu
perusahaan yang memulai adanya inovasi dalam perkembangan bisnis ini.
Produk yang memiliki tingkat permintaan paling tinggi sehingga menjadi fokus
perhatian adalah spalk infus. Produk ini memiliki intensitas pemakaian yang
tinggi serta bersifat disposable (sekali pakai) sehingga memerlukan perhatian
khusus, karena jika tidak limbah dari produk-produk semacam ini dapat semakin
mencemari lingkungan, karena itu perlu dilakukan evaluasi dan analisis terhadap
produk spalk infus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan material, energi,
dan tingkat racun yang mungkin terdapat pada proses produksi maupun produk
akhir serta kemampuan disassembly dari produk spalk infus dengan membuat
inventory analysis sesuai dengan Metode Life Cycle Assessment (LCA).
Inventory analysis dilakukan untuk setiap tahap dalam siklus hidup dari kedua
produk yang dibandingkan (spalk infus dewasa dan anak-anak). Kemudian
hasilnya dijadikan input untuk MET Matrix sebagai tools untuk mengevaluasi
tahap siklus hidup mana yang harus diperbaiki dari produk yang lebih buruk.
Hasil dari perbandingan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa produk
spalk infus dewasa memberi dampak lingkungan yang lebih besar dibandingkan
spalk infus anak, namun tidak terlalu signifikan. Tahapan yang paling mendesak
untuk diperbaiki adalah tahap akhir dari siklus produk. Hal ini dikarenakan semua
material langsung dibuang dan tidak memungkinkan untuk dilakukan daur ulang.
Oleh karena itu penggantian material produk perlu dilakukan agar umur produk
lebih panjang dan dapat dilakukan skenario daur ulang terhadap produk spalk
infus.