Abstract:
Saat ini, masalah kemanusiaan merupakan salah satu hal yang sedang
hangat dibicarakan. Masalah kemanusiaan ini pada umumnya bersumber pada
HAM (Hak Asasi Manusia). Salah satu masalah kemanusiaan yang masih sulit
untuk diatasi adalah penyediaan fasilitas umum untuk kaum difabel (kaum
penyandang cacat). Fasilitas umum yang tersedia di Indonesia, khususnya di
kota Bandung masih belum mengakomodir hak kaum difabel. Salah satu fasilitas
umum yang belum mengakomodir hak kaum difabel tersebut adalah telepon
umum.
Pada penelitian ini, akan dikembangkan perancangan ulang desain
telepon umum yang dapat digunakan dengan nyaman oleh pengguna tuna netra.
Perhatian pertama dari penelitian ini adalah mengevaluasi kondisi telepon umum
sekarang ini dari sudut pandang pengguna tuna netra. Pada bagian ini, akan
diteliti apa kekurangan dari telepon umum yang banyak beredar di masyarakat
saat ini dari sudut pandang pengguna tuna netra. Selanjutnya akan dilakukan
perancangan ulang desain telepon umum. Perancangan ulang desain telepon
umum ini meliputi tiga bagian besar, yaitu identifikasi kebutuhan pengguna tuna
netra ketika menggunakan telepon umum, pengambilan data antropometri
sebagai acuan dasar ukuran telepon umum agar telepon umum yang dihasilkan
dapat digunakan dengan nyaman, dan perancangan desain telepon umum yang
memperhatikan keefektifan dari desain tersebut.
Menurut pengguna tuna netra, telepon umum sekarang masih belum
dapat memberikan kemudahan bagi mereka untuk berkomunikasi. Mereka
mengeluhkan telepon umum yang tidak memberikan fasilitas bagi mereka seperti
adanya petunjuk audio atau Braille, fasilitas untuk meletakkan tongkat jalan
mereka, waktu toleransi pengisian pulsa yang kurang lama, dll. Untuk mengatasi
hal tersebut, maka dirancanglah telepon umum dengan konsep yang dapat
mengatasi keluhan - keluhan tersebut, yaitu dengan memperhatikan segi
ergonomis pada desain dan penambahan fasilitas yang dapat mengatasi keluhan
mereka tersebut. Penelitian ini menghasilkan dua buah desain ulang
perancangan telepon umum yang diharapkan dapat digunakan dengan nyaman
oleh pengguna tuna netra maupun pengguna normal.