Penerapan model spenser & spenser dalam perancangan penilaian performansi serta perancangan pelatihan berbasis kompetensi untuk jabatan room boy di Hotel Horison Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sitorus, Hotna Marina Rosaly
dc.contributor.author Mahesaputri, Nadhia
dc.date.accessioned 2018-02-07T04:48:10Z
dc.date.available 2018-02-07T04:48:10Z
dc.date.issued 2008
dc.identifier.other 6104022
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/5133
dc.description 2784 - FTI en_US
dc.description.abstract Era globalisasi saat ini mendorong untuk selalu bergerak cepat dan mengambil setiap kesempatan yang ada. Hal itu mendorong terjadinya peningkatan persaingan hampir di seluruh sektor bisnis, tak terkecuali bisnis pariwisata, salah satunya bidang perhotelan. Pariwisata kini bukan lagi sekedar hiburan semata namun sudah bergeser menjadi kebutuhan. Hotel Horison merupakan salah satu hotel berbintang empat yang berlokasi di Bandung Selatan dengan fasilitas utama sebagai tempat penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition). Sebagai salah satu bisnis perhotelan, Hotel Horison harus memiliki keunggulan bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Keunggulan bersaing ini dapat tercipta dari kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Saat ini Hotel Horison melakukan penilaian performansi formal untuk menilai kualitas kerja para pekerjanya. Salah satunya adalah room boy. Penilaian performansi ini ditunjukkan untuk mengetahui bagaimana kualitas kinerja seorang room boy dalam menjalankan tugas hariannya. Namun, penilaian performansi yang dilakukan hanya berdasarkan pengetahuan dan keterampilan kerja saja. Dalam penelitian ini, diusulkan penilaian performansi kerja serta pelatihan kerja yang berbasis kompetensi dengan menggunakan model kompetensi Spencer & Spencer. Model kompetensi tersebut dijadikan dasar untuk menemukan kompetensi pembeda antara room boy superior dengan room boy rata-rata. Dari hasil pengolahan data, diketahui kompetensi yang membedakan room boy superior dengan room boy rata-rata adalah Customer Service Orientation (CSO) pada level 5, Developing Others (DEV) pada level 4, dan Self Confidence (SCF) pada level 5. Model kompetensi yang telah diperoleh tersebut selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam menentukan kriteria dan subkriteria penilaian performansi serta perancangan pelatihan kerja. Penilaian performansi kerja usulan dibuat berdasarkan metode Behaviorally Anchored Rating Scales (BARS). Pelatihan kerja yang diusulkan menggunakan metode off the job melalui kuliah dan presentasi, behaviorally modeling, role playing , serta permainan. Perancangan pelatihan kerja usulan diharapkan mampu meningkatkan kualitas kerja room boy di Hotel Horison. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Penerapan model spenser & spenser dalam perancangan penilaian performansi serta perancangan pelatihan berbasis kompetensi untuk jabatan room boy di Hotel Horison Bandung en_US
dc.type Unpublished Student Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account