Abstract:
Permasalahan yang sering muncul di suatu rumah sakit adalah beban
kerja perawat yang tidak seimbang. Kompleksnya pekerjaan perawat
mengakibatkan kesulitan dalam menentukan besarnya beban kerja yang dialami
karyawan. Ini sangat berisiko bagi kualitas pelayanan yang diberikan oleh
perawat karena apabila beban kerja tinggi maka ketelitian dan keamanan kerja
akan menurun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur beban kerja mental perawat
NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) di
RSUP. Dr. Hasan Sadikin dengan menggunakan metode pengukuran subyektif.
Metode yang digunakan adalah MCH (Modified Cooper Harper) dan NASA-TLX.
Pada penelitian ini juga ingin diketahui korelasi hasil pengukuran beban kerja
mental antara kedua metode tersebut.
Metode MCH adalah proses pengambilan keputusan secara berurutan,
yang hasil akhirnya merupakan nilai yang menunjukkan tingkat beban kerja
mental yang dialami. Metode NASA TLX merupakan metode pengukuran yang
mempertimbangkan bobot (weight) dan peringkat (rating) dari enam faktor beban
kerja mental, yaitu tuntutan mental (mental demand), tuntutan fisik (physical
demand), tuntutan waktu (temporal demand), usaha (effort), tingkat frustrasi,
(frustration level) dan performansi (performance).
Pengolahan data menunjukkan bahwa beban kerja mental yang dialami
perawat NICU dan PICU tinggi. Beban kerja yang tinggi dapat mengakibatkan
penurunan kinerja karyawan dan peningkatan jumlah kesalahan. Dari hasil
tersebut, kemudian diberikan usulan yang bertujuan untuk mengurangi beban
kerja perawat. Dengan demikian dapat meningkatkan kinerja perawat.