Abstract:
Toko Nasi Campur Linkie merupakan tempat makan yang sudah berdiri sejak tahun 1950an dan
menjual makanan berupa nasi campur. Tempat makan ini merupakan perusahaan keluarga yang diwariskan
secara turun menurun. Pada tahun 2016, Toko Nasi Campur Linkie mengalami penurunan penjualan jika
dibandingkan dengan tahun 2015. Pada penelitian awal, diketahui bahwa pemilik Toko Nasi Campur Linkie
belum pernah melakukan upaya apapun untuk meningkatkan penjualan, hanya mengandalkan keberuntungan
saja. Setelah dilakukan penelitian pendahuluan, diketahui bahwa ternyata konsumen yang berumur 25 tahun
ke bawah belum banyak yang mengetahui Toko Nasi Campur Linkie, oleh karena itu pemilik mengharapkan
terjadinya penjangkauan kepada konsumen ini.
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan dua buah kuesioner, yang pertama kepada
warga kota Bandung yang mengonsumsi nasi campur dan yang kedua kepada konsumen Nasi Campur Linkie
yang berdomisili di Bandung. Terdapat 118 responden warga kota Bandung yang mengonsumsi nasi campur
dan terdapat 97 responden konsumen nasi campur Linkie yang berdomisili di Bandung. Setelah dilakukan uji
validitas dan reliabilitas, responden pada masing-masing kuesioner dikelompokkan menjadi beberapa segmen
dengan menggunakan K-means cluster.
Berdasarkan hasil analisis cluster, didapatkan 4 segmen yang memiliki karakteristik yang unik. Dari
keempat segmen yang telah terbentuk, dipilih segmen 4 untuk menjadi target marketing. Segmen ini adalah
segmen yang mementingkan seluruh elemen penelitian. Selanjutnya disusun usulan bauran pemasaran 7P
(Product, Price, Promotion, Place, Physical Evidence, People, Process) untuk Toko Nasi Campur Linkie
sehingga dapat menjangkau segmen ini dengan startegi marketing yang tepat.