Abstract:
Kecelakaan kerja sering kali terjadi karena kelalaian manusia. Peningkatan terhadap
kesalahan pekerja dapat terjadi akibat meningkatnya tingkat kelelahan kerja. Kelelahan dapat ditandai dengan munculnya kantuk. Dengan adanya kelelahan, maka akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan dan performansi. Apabila penurunan kemampuan dan performansi tersebut tidak segera ditangani, maka dapat mengakibatkan kecelakaan. Oleh karena itu, kelelahan pekerja harus diupayakan untuk dihindari. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengujian kebugaran kerja sebelum pekerjaan dimulai. Pengujian kebugaran kerja dapat dilakukan dengan
mengukur performansi berdasarkan kemampuan motorik, perseptual, maupun kognitif. Salah satu kemampuan kognitif manusia adalah kemampuan mengingat dan kemampuan mengingat dapat diukur dengan menggunakan uji memori. Uji memori yang diteliti dalam penelitian ini terdapat tiga tipe, yaitu Corsi Block-Tapping Task, Digit Span, dan Working Memory Test.
Penentuan uji memori untuk pengujian kebugaran kerja membutuhkan beberapa
pertimbangan, seperti uji reliabilitas, uji pengaruh, serta uji validitas. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi dari hasil uji memori yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan ICC. Uji pengaruh berguna untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari perbedaan durasi tidur terhadap hasil uji memori dan hasil pengukuran EEG. Pengujian ini dilakukan terhadap 18 orang partisipan pria berusia 18-25 tahun yang masing-masing memiliki durasi tidur berbeda, yaitu <5 jam, 5-7 jam, dan 7-9 jam. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan validitas kriteria, dimana hasil uji memori akan dikorelasikan terhadap hasil pengukuran dari alat ukur standar, yaitu EEG. EEG dikatakan sebagai standar emas dalam pengukuran tingkat kelelahan berdasarkan rasio tingkat kantuk.
Berdasarkan uji reliabilitas, rata-rata nilai reliabilitas untuk Corsi Block-Tapping Task, Digit Span, maupun Working Memory Test berada pada rentang reliabilitas good. Berdasarkan uji pengaruh, diketahui bahwa durasi tidur hanya berpengaruh terhadap hasil uji Corsi Block-Tapping Task dan Digit Span saja. Berdasarkan uji validitas, Corsi Block-Tapping Task menghasilkan korelasi tinggi terhadap rasio tingkat kantuk pada bagian frontal dan temporal, Working Memory Test menghasilkan korelasi tinggi terhadap rasio tingkat kantuk pada bagian otak frontal dan parietal, sedangkan Digit Span hanya berkorelasi terhadap rasio tingkat kantuk bagian otak temporal saja dan nilai korelasinya tidak terlalu tinggi. Corsi Block-Tapping Task dan Working Memory Test dipilih untuk digunakan dalam pengujian kebugaran kerja karena memiliki nilai korelasi tinggi terhadap EEG dan juga memiliki nilai reliabilitas yang baik.