Abstract:
Analisis statik umumnya digunakan sebagai basis untuk menentukan analisis penurunan tiang. Hal ini dikarenakan terdapat hubungan antara pergerakan tiang dengan besarnya beban yang bekerja. Transfer beban yang terjadi antara tiang dan tanah ini lebih ditentukan oleh tegangan vertikal efektif. Oleh karena tegangan vertikal efektif (?v’) memegang peranan penting sehingga penggunaan metode konvensional seperti metode a dapat digantikan dengan metode ß (Fellenius, 2002). Pada tiga studi kasus yang dibahas, ditunjukkan bahwa nilai daya dukung ultimit dan kurva transfer beban mendekati hasil uji pembebanan di lapangan. Pada kasus tiang dengan intrumentasi, ditunjukkan bahwa dapat diperoleh besarnya nilai faktor Bjerrum-Burland (?) dan faktor daya dukung (Nt) sehingga dapat diaplikasikan untuk kondisi tanah setempat. Informasi tersebut dapat digunakan untuk mendesain pondasi tiang dengan variasi panjang pembenaman dan diameter tertentu pada kondisi tanah tersebut. Perbandingan daya dukung ultimit antara metode transfer beban dari Reese & Wright (1977) dan Fellenius (2002) menunjukkan hasil yang hampir serupa. Hal ini dimungkinkan karena metode Fellenius dikembangkan dari pengamatan hasil uji-uji pembebanan tiang skala penuh. Pada studi kasus ditunjukkan pula cara penentuan lokasi titik netral akibat adanya negative skin friction.