Abstract:
Perkembangan dunia industri yang semakin meningkat seiring bertambahnya tuntutan kebutuhan
konsumen, menunjukkan tingkat persaingan yang semakin tinggi pula. Produk berkualitas baik yang sesuai
dengan harapan konsumen menjadi salah satu kunci kesuksesan perusahaan dalam menjaga loyalitas
konsumen dan meningkatkan keuntungannya. PT X merupakan salah satu perusahaan tekstil yang
melakukan produksi berbagai jenis kain grey. Berdasarkan estimasi perhitungan kerugian akibat kain grey
Grade B selama Agustus–November 2016, kerugian terbesar ada pada kain grey PE 24 yaitu sebesar Rp
22.695.488. PT X menginginkan adanya perbaikan kualitas yang dapat mengurangi jumlah cacat pada kain,
sehingga berdampak pada penurunan jumlah kain grey Grade B dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Metode perbaikan kualitas DMAIC diterapkan pada PT X karena tahapannya sistematis, terstruktur
dalam menyelesaikan permasalahan untuk peningkatan kualitas secara kontinu. Pada tahap define dilakukan
identifikasi proses produksi kain grey PE 24. Pada tahap measure dilakukan pengukuran kinerja proses
produksi saat ini untuk ketiga jenis gramasi kain grey PE 24 yaitu gramasi 150–155, 165–170, dan 170–175.
Total defect per meter untuk ketiga jenis gramasi berturut-turut yaitu 0,1400, 0,1681, dan 0,1663, dengan
persentase Grade B sebesar 2,02%, 1,90%, dan 3,07%.
Pada tahap analyze, diidentifikasikan akar permasalahan dari cacat agar perbaikan dilakukan tepat
pada akar permasalahannya. Pada tahap improve, dirancang usulan perbaikan dan penerapannya. Beberapa
contoh usulan yang diterapkan yaitu menambah frekuensi pembersihan mesin, pengawasan operator, rapat
evaluasi oleh tim pengawasan proses, pembuatan alat bantu, form, IK, dan visual display. Pada tahap control,
rata-rata total defect per meter untuk ketiga jenis gramasi berturut-turut menurun menjadi 0,1050, 0,1310, dan
0,1234, dengan persentase Grade B menurun menjadi 0,57%, 0,54%, dan 0,61%. Adanya penurunan jumlah
defect dan Grade B yang dihasilkan, dapat mengurangi kerugian di PT X dengan estimasi penghematan
sebesar Rp 605.968 per minggu. Dengan demikian, penerapan satu siklus metode DMAIC pada PT X telah
berhasil meningkatkan kualitas kain grey PE 24.