Abstract:
Bertolak dari karakteristik materialnya, limbah padat berupa brangkal pecahan genteng tanah liat bakar dan bongkaran tembok bata, dapat ditingkatkan nilainya dengan cara didaur ulang menjadi agregat halus dan agregat kasar untuk pembuatan beton strukur dan non-struktur. Penelitian eksperimental di Laboratorium Teknik Struktur, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Parahyangan, menunjukkan kuat tekan rata-rata kubus beton standar ukuran 15x15x15 cm umur 28 hari, dengan agregat halus dan kasar brangkal daur ulang, dengan w/c = 0.6 dan 0.8, untuk genteng dapat mencapai 22 MPa dan 17 MPa, sedangkan untuk tembok bata 17 MPa dan 13 MPa. Eksperimen lebih lanjut untuk beton dengan agregat kasar brangkal daur ulang dan pasir alam, dengan w/c = 0.5 dan 0.6, untuk genteng dapat mencapai 34 MPa dan 22 MPa, sedangkan untuk tembok bata hanya 21 MPa. Beton dengan agregat halus brangkal daur ulang dan agregat kasar split alam, dengan w/c = 0.5 dan 0.6, untuk genteng dapat mencapai 32 MPa dan 25 MPa, sedangkan untuk tembok bata 28 MPa dan 20 MPa. Untuk menentukan proporsi dan kuat tekan optimum beton agregat brangkal daur ulang, perlu dibuat dan diuji campuran coba, mengingat mutu brangkal pecahan genteng dan tembok bata dapat sangat bervariasi.