Abstract:
Cerebral Palsy (CP) adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kesulitan untuk
mengontrol pergerakan dan koordinasi otot akibat terjadinya komplikasi dalam kehamilan. Masalah
yang dihadapi oleh para penyandang cerebral palsy sangat kompleks dimana berdampak pada mental,
sosial, keterampilan, dan pendidikannya. Salah satu cara untuk mengurangi efek dari cerebral palsy
adalah dengan melakukan terapi fisik. Terapi fisik yang menjadi fokus utama terapi penyandang
cerebral palsy adalah latihan duduk dan berdiri dimana tanpa adanya kemampuan untuk melakukan
hal tersebut maka mereka akan mengalami keterlambatan perkembangan tubuh dan selalu
bergantung pada orang-orang sekitarnya. Oleh karena itu dilakukan perancangan alat terapi mandiri
yang dapat membantu penyandang cerebral palsy untuk melakukan terapi tanpa bantuan orang-orang
sekitarnya dan membantu perkembangan tubuh dari penyandang cerebral palsy.
Tahap perancangan dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan pada ahli terapis pada pusat
rehabilitasi penyandang cerebral palsy. Kemudian dilakukan pembuatan rancangan konsep dengan
brainstorming secara kelompok dan dihasilkan 5 buah rancangan konsep. Selanjutnya dilakukan
penilaian pada hasil rancangan konsep untuk mendapatkan konsep terpilih. Konsep terpilih tersebut
dilanjutkan ke tahap pembuatan prototipe jenis high fidelity. Setelah pembuatan prototipe, dilakukan
pengujian dengan cara usability testing pada 5 orang anak penyandang cerebral palsy. Pengujian
dilakukan dengan menghitung task completion time, jumlah error yang dilakukan, dan System Usability
Scale (SUS).
Hasil dari penelitian ini adalah alat terapi mandiri yang dapat digunakan untuk melakukan terapi
fisik agar dapat melatih kemampuan tungkai bawah penyandang cerebral palsy. Hasil evaluasi
berdasarkan nilai SUS sebesar 70,5 dapat disimpulkan bahwa rancangan alat terapi sudah dapat
membantu latihan terapi fisik penyandang cerebral palsy secara mandiri.