Abstract:
CV Lakkasta adalah perusahaan yang bergerak pada bidang industri kayu. Pada proses produksi
yang dilakukan menghasilkan waste sebesar 40%-60% dari total volume satu batang kayu gelondongan.
Terdapat dua jenis waste pada CV Lakkasta, yaitu waste berbentuk serbuk dan waste sisa pemotongan. Waste
sisa pemotongan dapat dimanfaatkan kembali untuk diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual yang tinggi.
CV Lakkasta masih mengalami masalah yang berkaitan tentang waste. Beberapa masalah yang terjadi akibat
waste, yaitu cost sewa gudang tambahan, profit dari hasil pemanfaatan waste yang rendah, dan kehilangan
waste. Ketiga masalah ini disebabkan karena CV Lakkasta tidak memiliki sistem informasi mengenai waste.
Tidak adanya informasi mengenai stock waste menyebabkan proses perencanaan produksi untuk mengolah
waste menjadi sulit dilakukan. Fungsi pengawasan terhadap waste yang ada di gudang menjadi sangat kurang.
Metode yang digunakan untuk memperbaiki masalah yang terdapat pada CV Lakkasta adalah
System Development Life Cycle (SDLC). Metode ini terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap
analisis, tahap perancangan, dan tahap implementasi. Tahap perencanaan terdiri dari pemetaan proses bisnis
dan identifikasi masalah pada perusahaan. Tahap analisis terdiri dari penentuan kebutuhan informasi dan
penentuan kriteria performansi sistem. Tahap perancangan terdiri dari perancangan proses bisnis usulan, data
flow diagram, perancangan basis data berdasarkan aktivitas (DDA), dan normalisasi. Tahap Implementasi terdiri
perancangan kamus data, perancangan user interface, perancangan formulir terstandar, dan perancangan
prosedur operasi baku.
Hasil dari penelitian ini berupa proses bisnis usulan dan rancangan sistem informasi. Rancangan
sistem informasi terdiri dari perancangan basis data (DDA) yang sudah di normalisasi, perancangan kamus
data, perancangan user interface, perancangan formulir terstandar, dan perancangan prosedur operasi baku.