Abstract:
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke kota Bandung setiap tahunnya membuat banyak
pengusaha tertarik untuk berinvestasi di bisnis perhotelan, dengan anggapan jumlah pengunjung kota Bandung
yang banyak akan menjadi sumber keuntungan untuk bisnis mereka. Berkembangnya bisnis perhotelan di
Bandung membuat supply hotel di kota Bandung meningkat pesat, sampai supply hotel ini melebihi demand
yang ada untuk hotel kota Bandung. Hal ini membuat tingkat okupansi kamar hotel terus menurun seiring
berjalannya waktu. Rendahnya tingkat okupansi hotel di kota Bandung, membuat banyak hotel bersaing di
sektor harga, sehingga berbagai usaha hotel harus mulai mengatur harga hotelnya sesuai dengan bagaimana
customer melihat nilai (value) dari hotel tersebut.
Metode CBC (choice-based conjoint analysis) dilakukan guna menghasilkan share of preference yang
menggambarkan preferensi customer terhadap Hotel X pada titik harga tertentu dibandingkan dengan harga
hotel pesaing dengan berbagai skenario perubahan harga. Sensitivity analysis harga dilakukan terhadap
demand untuk Hotel X guna menemukan titik harga optimum yang menghasilkan profit tertinggi. Berdasarkan
hasil perhitungan pada net contribution Hotel X dengan beberapa skenario dan nesting pada kamar kategori
superior (menjadi superior dan superior view), didapatkan harga optimal yang menghasilkan profit Hotel X yaitu
sebesar Rp 700.000,00 untuk kamar tipe superior, Rp 700.000,00 untuk kamar tipe superior-view, dan Rp
950.000,00 untuk kamar tipe deluxe dengan nilai net contribution tertinggi sebesar Rp 448.038.157,89. per
bulan.