dc.description.abstract |
Bisnis di bidang kuliner merupakan salah satu bisnis yang paling diminati oleh
masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari kementrian perindustrian Indonesia pada
tahun 2015 industri makanan di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 8,16%
tepatnya di Kota Bandung. Restoran Bumbu Desa merupakan restoran sunda asal Kota
Bandung yang sudah berdiri sejak tahun 2004. Nuansa dan makanan yang ditawarkan
adalah nuansa desa dan makanan sunda ini yang membuat Restoran Bumbu Desa unik.
Namun seiring berjalannya waktu restoran mengalami penurunan pendapatan khususnya
Restoran Bumbu Desa di cabang Laswi. Restoran juga kerap mendapatkan berbagai
macam keluhan oleh pelanggan mengenai pelayanan dan makanan. Dari keluhankeluhan
ini dapat dikatakan terdapat ketidakpuasan pelanggan yang menyebabkan tidak
ingin melakukan pembelian ulang sehingga pendapatan pun menurun.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan atribut-atribut penyebab
ketidakpuasan dan memperbaiki atribut-atribut tersebut. Atribut-atribut tersebut terdiri dari
19 buah atribut yang didapat dari hasil interpretasi metode DINESERV dengan
wawancara menggunakan metode critical incident technique (CIT). Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah importance gap analysis (IGA). Metode ini
merupakan analisis kuadran untuk mengetahui prioritas perbaikan yang akan
memberikan efek peningkatan kepuasan pada pelanggan. Berdasarkan hasil metode IGA
didapatkan prioritas perbaikan sebanyak 12 buah untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan antara lain dengan melakukan general cleaning, melakukan pembersihan lap
meja, penambahan lilin pada setiap meja, pengubahan kursi makan, mengutamakan
pelanggan yang melakukan pemesanan duluan, penggantian sistem antrian yang lama,
melakukan briefing sebelum dan sesudah jam makan, menyebutkan kembali pesanan
pada saat pembayaran, menawarkan pelanggan untuk memanaskan sayuran, mengganti
wadah penampung sayuran kuah, pembersihan toilet sebanyak tiga kali sehari dan
menempelkan kertas perintah di toilet. |
en_US |