Abstract:
PT. X merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang berdiri sejak tahun 2012 dan
bergerak dalam bidang industri plastik. Beberapa produk yang diproduksi oleh PT. X
antara lain adalah kantong plastik PP, kantong plastik PE, plastik cetak, dan plastik
sampul buku. Saat ini perusahaan sering mengalami permasalahaan akibat minimnya
data yang terdapat di dalam perusahaan, khususnya dalam proses pemrosesan order.
Akibatnya, bagian PPIC melakukan proses perencanaan produksi hanya berdasarkan
intuisi karena kurangnya informasi untuk menjadwalkan produksi. Selain itu, hasil
pencatatan yang dibuat bagian PPIC pun sulit untuk dimengerti oleh orang awam karena
memiliki format tulisan yang tidak standard dan mudah dimengerti. Sementara itu,
permasalahan yang terdapat dalam bagian produksi saat ini adalah tidak diketahui
jumlah dari hasil setiap proses produksi yang terdapat di dalam perusahaan. Hal ini
dikarenakan tidak adanya pencatatan hasil, baik hasil proses peleburan, proses
pemotongan, dan hasil proses pengepakan. Permasalahan lain yang terdapat di bagian
gudang antara lain adalah jumlah ketersediaan bahan baku dan barang jadi yang tidak
akurat, adanya kekurangan bahan baku untuk produksi, dan adanya produk plastik yang
disimpan terlalu lama di gudang sehingga harga jual produk tersebut menurun karena
memiliki kualitas yang buruk. Permasalahan yang terdapat pada bagian penjualan adalah
tidak dapat menentukan deadline pengiriman secara cepat karena bagian penjualan tidak
mengetahui jumlah stok terkini yang terdapat di gudang dan juga proses mengirim
barang yang seringkali terlambat karena tidak terdapat perintah dan jadwal pengiriman
secara pasti. Permasalahan ini perlu untuk diperbaiki agar perusahaan dapat semakin
baik sekaligus meminimalisir kerugian yang dialami perusahaan. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki sistem informasi yang saat ini terdapat
dalam perusahaan. Proses perbaikan informasi dalam perusahaan ini akan digunakan
metode System Development Life Cycle. Perbaikan ini bertujuan agar perusahaan
memiliki data secara lengkap dan akurat, serta proses aliran informasi yang terdapat di
dalam perusahaan menjadi lebih baik. Dalam metode ini terdapat empat buah tahap,
yaitu perencanaan, analisis, desain, dan implementasi. Dalam tahap perencanaan akan
dilihat proses bisnis yang terdapat dalam perusahaan dan mengidentifikasi
permasalahan yang terdapat dalam perusahaan. Dalam tahap analisis, akan dilakukan
analisis kebutuhan informasi saat ini dan kriteria performasi sistem. Sementara dalam
tahap perancangan akan ditentukan solusi dari kebutuhan informasi, data flow diagram
(DFD) yang diusulkan, dan hasil rancangan sistem informasi. Rancangan sistem
informasi ini memiliki basis data yang dirancang dengan menggunakan metode Desain
Database berdasarkan Activitas (DDA). Basis data yang telah dirancang kemudian akan
dinormalisasi dan dibuat kamus data untuk selanjutnya dirancang dalam bentuk form,
user interface, dan juga POB (Prosedur Operasi Baku). Hasil penelitian ini diharapkan
dapat membuat perusahaan memiliki sistem informasi yang lebih baik, serta data yang
akurat dan lengkap.