Perbaikan keselamatan kerja pada sektor informal alas kaki Cibaduyut dengan pendekatan ergonomi partisipasi : studi kasus Bengkel X

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sukapto, Paulus
dc.contributor.advisor Djojosubroto, Harjoto
dc.contributor.author Ayuningtyas, Widya
dc.date.accessioned 2018-01-30T03:35:30Z
dc.date.available 2018-01-30T03:35:30Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp34962
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/4877
dc.description 4543 - FTI en_US
dc.description.abstract Industri sepatu merupakan industri padat karya yang mengutamakan keterampilan pekerja. Industri sepatu telah mendukung perekonomian Indonesia karena menghasilkan devisa yang cukup besar dan menyediakan lapangan kerja untuk banyak orang. Industri sepatu di Indonesia terdiri dari sektor formal dan sektor informal. Lebih dari 50% industri alas kaki informal di Indonesia terdapat di Cibaduyut, Bandung. Penelitian dilakukan di salah satu bengkel sepatu di Cibaduyut. Keselamatan kerja menjadi masalah utama yang sering diabaikan di bengkel sepatu sehingga kecelakaan kerja sering terjadi. Kecelakaan tersebut memiliki dampak yang cukup parah dan tidak teratasi. Beberapa penyebab kecelakaan yang terlihat saat observasi awal adalah sistem pengaman mesin rivet yang di non-aktifkan, proses kerja rounding yang tidak selamat, dan kondisi stasiun kerja grinding yang gelap dan pengap. Maka dari itu, peningkatan keselamatan kerja di bengkel sepatu Cibaduyut perlu dilakukan dengan pendekatan ergonomi partisipasi. Dalam melakukan upaya peningkatan keselamatan, peneliti melakukan pengukuran persepsi pekerja mengenai keselamatan kerja dengan kuesioner NOSACQ-50. Hasil menunjukan bahwa sebagian besar persepsi pekerja kerja masih rendah, untuk itu peningkatan awareness pekerja terhadap keselamatan perlu ditingkatkan dengan menunjukan bahwa terdapat banyak potensi bahaya di tempat kerja. Identifikasi potensi bahaya dilakukan dengan menggunakan metode Job Safety Analysis, sedangkan untuk menentukan tindakan korektif yang tepat dan efektif dilakukan analisis terhadap latent failure. Selanjutnya dilakukan perhitungan risk score dilakukan untuk menentukan prioritas perbaikan yang darurat untuk dilakukan. Dari sepuluh stasiun kerja yang diidentifikasi, terdapat tiga stasiun kerja berada pada tingkat risiko zona tinggi, yaitu stasiun rivet, lasting, dan skiving. Usulan tindakan korektif yang disetujui berupa modifikasi peralatan, mesin dan stasiun kerja, penggunaan APD khusus yang disesuaikan untuk pekerja informal, serta perbaikan kondisi kerja untuk mengurangi terjadinya kecelakaan. Beberapa usulan telah berhasil diterapkan di bengkel sepatu. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Perbaikan keselamatan kerja pada sektor informal alas kaki Cibaduyut dengan pendekatan ergonomi partisipasi : studi kasus Bengkel X en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2011610183
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0430126001
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account