Abstract:
Yayasan Karitas Indonesia (KARINA) merupakan sebuah yayasan kemanusiaan
milik Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Yayasan ini memiliki misi untuk memperkuat
pelayanan kemanusiaan Gereja Katolik dengan menjadi badan pusat koordinasi dan
fasilitas Gereja Katolik di Indonesia dalam melakukan misi kemanusiaan, yaitu salah
satunya adalah penyaluran bantuan bencana. Proses penyaluran bantuan bencana
membutuhkan waktu yang cepat karena para korban membutuhkan bantuan sesegera
mungkin. Namun, sering terjadi permasalahan barang bantuan yang disalurkan terlalu
sedikit atau datang terlambat. Terkadang terjadi pula barang bantuan yang disalurkan
terlalu banyak sehingga pada akhirnya barang bantuan tersebut tidak digunakan. Selain
itu, terdapat pula permasalahan berupa laporan pertanggungjawaban tidak lengkap
terutama pada pelaporan stok barang dan bagian keuangan. Hal ini dapat mengakibatkan
berkurangnya kredibilitas KARINA. Maka dari itu, dilakukan perancangan sistem informasi
menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). SDLC terdiri dari empat
tahap, yaitu tahap perencanaan, analisis, desain, dan implementasi. Pada tahap
perencanaan dibuat proses bisnis untuk mengetahui aktivitas-aktivitas secara
keseluruhan. Setelah itu, diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi. Pada tahap analisis,
dilakukan analisis kebutuhan informasi berdasarkan hasil identifikasi masalah dan kriteria
performansi sistem informasi. Pada tahap desain ditentukan usulan perbaikan, pembuatan
data flow diagram, perancangan proses bisnis usulan, dan perancangan basis data
menggunakan metode Database Design based on Activities (DDA). Pada tahap
implementasi dilakukan perancangan formulir terstandar, perancangan user interface, dan
perancangan Prosedur Operasi Baku (POB).