Abstract:
Kota Bandung terkenal dengan tempat wisata seperti wisata belanja, wisata
kuliner, wisata rekreasi serta hiburan, dan lain sebagainya yang menyebabkan kota
Bandung dapat dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan dan menarik. Seiring dengan
berkembangnya perindustrian pariwisata di Kota Bandung terutama di daerah wisata
seperti Lembang, industri perhotelan pun mulai banyak berkembang di daerah tersebut,
salah satunya adalah The Cipaku Garden Hotel dimana hotel tersebut sudah berdiri sejak
tahun 1983.
Seiring dengan berkembangnya jaman, The Cipaku Garden Hotel mulai
menurun popularitasnya dibandingkan pada tahun 90-an. Hal ini dibuktikan dengan
jumlah hunian kamar di The Cipaku Garden Hotel yang terus mengalami penurunan pada
tahun 2013 ke tahun 2014 sebanyak 2,5%, pada tahun 2014 ke tahun 2015 sebanyak
3,69%, dan pada tahun 2015 ke tahun 2016 sebanyak 3,54%. Saat ini pihak The Cipaku
Garden Hotel telah melakukan berbagai upaya untuk menarik dan meningkatkan minat
konsumen untuk menginap di hotel ini, namun upaya tersebut masih hanya berdasarkan
intuisi dari pemilik, bukan berdasarkan pada hal yang dibutuhkan oleh konsumen.
Perbaikan dan perawatan yang dilakukan di The Cipaku Garden Hotel juga
tidak dilakukan dengan penjadwalan khusus secara berkala, melainkan hanya
berdasarkan jika terdapat peralatan yang rusak barulah diperbaiki. Perbaikan terhadap
keluhan konsumen yang disampaikan kepada pihak hotel juga tidak langsung semua
dilakukan perbaikan, perbaikan dilakukan apabila keluhan-keluhan yang disampaikan
merupakan masalah- yang ringan seperti terdapat fasilitas yang tidak berfungsi,
kebersihan kamar, dan lain sebagainya. Hal tersebut seharusnya dapat menjadi
pertimbangan pihak hotel dimana pihak hotel seharusnya memiliki langkah yang lebih
inisiatif dan proaktif dalam peranan untuk memuaskan konsumennya.
Dengan metode analisis faktor dapat diketahui faktor-faktor yang
dipertimbangkan oleh konsumen dalam menginap di sebuah hotel. Hasil dari analisis
faktor menghasilkan enam buah faktor yaitu reputasi dan pelayanan hotel, breakfast
hotel, fasilitas hotel, tampilan hotel, dan harga. Sedangkan metode analisis diskriminan
merupakan metode yang digunakan untuk mencari faktor pembeda dalam memilih atau
tidak memilih The Cipaku Garden Hotel. Hasil analisis diskriminan menghasilkan faktor
pembeda yaitu faktor tampilan hotel. Maka dari itu usulan perbaikan yang dapat diberikan
sebagai upaya peningkatan jumlah hunian kamar di The Cipaku Garden Hotel didasarkan
pada faktor-faktor yang berpengaruh tersebut diantaranya adalah dengan membuat form
pengecekan fasilitas, form pembersihan, penambahan dekorasi, memanggil interior
desain untuk menambah estetika hotel, mengubah peletakan papan petunjuk arah, dan
lain sebagainya.