Abstract:
Zaman sekarang ini, kebutuhan akan transportasi yang dapat membantu
mobilitas sangat diperlukan di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Salah satu
kebutuhan transportasi yang banyak digunakan di Indonesia adalah sepeda motor. Harga
sepeda motor yang lebih ekonomis dibandingkan kendaraan bermotor jenis lainnya,
membuat sepeda motor dengan cepat banyak dimiliki oleh masyarakat di dunia. Pada
tahun 2015 penjualan sepeda motor dalam negeri turun hingga 18% dibandingkan tahun
2014, namun tingkat ekspor sepeda motor meningkat hingga 500% dibandingkan tahun
sebelumnya (Kemenperin,2015). Meningkatnya kegiatan ekspor motor tersebut membuat
persaingan ekspor antar perusahaan akan semakin ketat. Gudang dalam persaingan
ekspor, memegang peranan penting guna menyimpan dan menyalurkan produk yang
akan diekspor perusahaan ke negara tujuannya.
PT. X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri manufaktur
sepeda motor. PT. X sudah melakukan kegiatan ekspor ke negara F dengan kode ekspor
produk K81F yang memiliki 119 jenis part. Gudang ekspor yang digunakan oleh PT. X
memiliki dimensi sebesar 45m x 15m atau 675m2. PT. X berencana merancang gudang
yang sebelumnya digunakan untuk kegiatan ekspor ke satu negara, menjadi gudang
yang dapat menunjang kegiatan ekspor ke dua negara, yaitu negara G dengan kode
K81G. K81G sendiri memiliki 223 jenis part. Dengan masuknya part-part baru maka
dibutuhkan pengalokasian ulang part -part di dalam gudang agar kapasitas gudang cukup
untuk memuat seluruh part yang akan diekspor baik ke negara F maupun ke negara G.
Penelitian ini dilakukan guna mencari alternatif rancangan tata letak gudang
untuk ekspor produk K81F dan K81G yang dapat memuat seluruh part didalamnya.
Penelitian diawali dengan pengumpulan data berupa data status inventory, data
pengiriman, dan data penerimaan dari dalam gudang ekspor. Selanjutnya dilakukan
pengolahan data hingga menghasilkan dua alternatif layout gudang. Perancangan kedua
alternatif layout tersebut menggunakan metode dedicated storage. Berdasarkan hasil
perancangan layout dan pengolahan data terhadap dua alternatif layout, terpilih usulan
alternatif layout 1 karena memiliki jarak total terpendek yaitu sebesar 70.967,437 m,
sedangkan layout 2 memiliki jarak total sebesar 75.083,45 m.