Abstract:
Flicker test merupakan salah satu alat yang digunakan untuk pengukuran kelelahan yang tergolong sederhana pelaksanaannya. Selama ini flicker test umumnya digunakan untuk membandingkan tingkat kelelahan dari beberapa kondisi. Belum adanya acuan penilaian pada nilai critical flicker fusion frequency (CFFF) yang merupakan output dari flicker test, mendorong untuk dilakukannya pembuatan nilai acuan untuk pengaplikasian flicker test yang lebih luas. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang digunakan dalam pembuatan nilai acuan sangat penting untuk dilakukan. Penelitian ini akan menghasilkan nilai acuan CFFF dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai CFFF.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data CFFF dan gelombang otak dari 31 orang pria dengan umur 18-25 tahun dan melakukan pengukuran faktor-faktor penelitian yaitu durasi dan kualitas tidur, body mass index, dan temperatur tubuh. Pengambilan data nilai CFFF dilakukan kepada 31 orang responden, selama melakukan flicker test data gelombang otak juga diambil untuk mengetahui gelombang otak saat responden melakukan flicker test. Selanjutnya akan dilakukan pengujian hubungan untuk mengetahui faktor penelitian apakah yang mempengaruhi nilai CFFF secara signiifikan. Setelah mengetahui faktor yang signifikan maka dilakukan pembuatan model regresi untuk memperoleh nilai acuan CFFF dengan mempertimbangkan faktor yang signifikan tersebut. Data gelombang otak akan digunakan untuk mengetahui aktivitas otak yang paling dominan saat flicker test dilakukan.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan diperoleh hasil nilai acuan CFFF untuk pria dengan rentang usia 18-25 tahun dan dengan mempertimbangkan faktor durasi tidur, karena hanya faktor durasi tidur saja yang memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai CFFF. Nilai acuan CFFF untuk durasi tidur lima sampai kurang dari tujuh jam akan memiliki nilai CFFF 42,7 sampai kurang dari 49,6 Hz, sedangkan bagi durasi tidur tujuh sampai sembilan jam 49,6 sampai dengan 56,8 Hz. Durasi tidur kurang dari lima jam berada di luar model penelitian sehingga hanya dapat diperkirakan nilai CFFF yang dihasilkan akan kurang dari 42,7 Hz. Bagi durasi tidur lebih dari sembilan jam dapat diperkirakan nilai CFFF yang dihasilkan akan lebih dari 56,8 Hz. Bagian otak frontal memiliki korelasi yang sedang dengan nilai CFFF yaitu -0,386, korelasi negatif menunjukkan hubungan negatif pada kedua data. Korelasi yang dihasilkan signifikan dengan nilai alfayang digunakan 0,05. Bagian otak oksipital memiliki nilai korelasi sedang dengan CFFF namun nilai korelasi tersebut tidak signifikan dibandingkan dengan alfa yang digunakan yaitu 0,05.