Abstract:
Pembuangan produk elektronik yang telah tak terpakai disebut e-waste. Laptop
merupakan produk elektronik dengan berbagai komponen di dalamnya, termasuk baterai.
E-waste dari baterai laptop memiliki dampak negatif terhadap lingkungan yang seharusnya
menjadi perhatian semua pihak. Baterai laptop dapat digunakan kembali dengan
meningkatkan nilai pakainya. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah melakukan
reverse logistic. Reverse logistic merupakan upaya pengembalian produk dan penggunaan
kembali komponen produk dengan tujuan value recovery dan mengurangi waste.
Dalam penelitian ini, digunakan 3 baterai laptop bekas untuk melihat perbedaan
komponen baterai laptop. Perancangan dimulai dengan pengumpulan informasi
komponen, penentuan proses dan kriteria inspeksi setiap komponen, dan proses lainnya.
Proses khusus pengelompokan battery cell dilakukan dengan menentukan batas kapasitas
dan pengelompokan grup baterai A, B, dan C. Penyusunan baterai dimulai dari group
teratas dengan beberapa situasi yang memungkinkan. Pengumpulan tanggapan
konsumen terhadap permasalahan baterai laptop dilakukan melalui kuesioner.
Dikumpulkan pula informasi dampak lingkungan tiap komponen baterai menggunakan
Sustainability Evaluation pada Solid Works 2013, kecuali battery cell dan komponen
elektronik.
Rancangan strategis dihasilkan dalam bentuk skema rantai reverse logistic,
meliputi pihak yang terlibat, proses yang dilakukan, dan alurnya. Baterai reuse digolongkan
ke dalam 3 grup berdasarkan kapasitasnya, yaitu Grup A (=80%), Grup B (70%-79%), Grup
C (60%-69%). Selain itu, dihasilkan juga report dampak lingkungan dari komponen baterai
laptop dengan Sustainability Evaluation dan skema life cycle dari baterai laptop hasil
rancangan. Penurunan dampak negatif terhadap lingkungan dari komponen baterai laptop
setelah rancangan adalah sebesar 1-29% dari dampak sebelumnya.