Abstract:
Kelelahan menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan kerja. Berbagai usaha
telah dilakukan agar risiko kecelakaan kerja akibat kelelahan dapat diminimasi dan
dihindari. Salah satu cara untuk menghindari efek dari kelelahan adalah dengan
melakukan pengujian kondisi kebugaran sebelum seseorang melakukan pekerjaannya.
Pengujian kondisi kebugaran bertujuan untuk mengevaluasi kondisi kebugaran sebelum
bekerja sehingga kelelahan dapat dideteksi lebih awal dan dihindari. Salah satu cara
pengujian kondisi kebugaran kerja adalah dengan Tracking Task yang mengevaluasi
tingkat kewaspadaan seseorang. Parameter Tracking Task adalah Root Mean Square
Error (RMSE) yang menunjukkan perubahan kondisi kewaspadaan. Namun, belum
adanya rentang nilai acuan RMSE seseorang mendorong untuk dilakukannya penentuan
rentang nilai acuan RMSE berdasarkan kondisi kebugaran pada penelitian ini.
Pengujian Tracking Task dilakukan pada 32 partisipan pria berumur 18-25
tahun dengan diambil data kriteria (BMI, temperatur, durasi tidur, dan efisiensi tidur) yang
telah ditentukan sebagai kondisi kebugaran. Selama pengujian, partisipan dipasangkan
alat EEG untuk mengetahui gelombang otak partisipan saat pengujian Tracking Task
berlangsung. Untuk mengetahui durasi tidur dan efisiensi tidur dilihat menggunakan alat
Fitbit yang dapat merekam durasi tidur dan efisiensi tidur seseorang di malam sebelum
pengujian Tracking Task berlangsung.
Data-data yang didapat diolah untuk mengetahui hubungan dari variabel BMI,
temperatur, durasi tidur, dan efisiensi tidur dengan rasio tingkat kantuk, hubungan dari
nilai RMSE dengan rasio tingkat kantuk, dan hubungan dari variabel BMI, temperatur,
durasi tidur, dan efisiensi tidur dengan nilai RMSE. Dari perhitungan dilakukan
didapatkan bahwa nilai RMSE dominan pada otak bagian oksipital dilihat dari korelasinya
yang kuat sebesar 0,457 dan korelasinya bersifat positif. Selain itu, dilakukan uji
pengaruh dan korelasi untuk mengetahui variabel kriteria apakah yang berpengaruh dan
berkorelasi dengan nilai RMSE dan didapatkan bahwa hanya variabel durasi tidur saja
yang mempengaruhi hasil nilai RMSE dengan korelasi sebesar 0,783 dan korelasinya
bersifat negatif sehingga penentuan nilai acuan RMSE kondisi kebugaran partisipan
dilihat dari durasi tidur. Penentuan batas nilai acuan RMSE terhadap durasi tidur
menggunakan metode regresi linear. Partisipan dalam kondisi sangat bugar apabila
menghasilkan nilai RMSE pada rentang 6,63-9,21, partisipan dalam kondisi bugar
apabila menghasilkan nilai RMSE pada rentang lebih dari 9,21-11,79, partisipan dalam
kondisi tidak bugar apabila menghasilkan nilai RMSE pada rentang lebih dari 11,79-
14,37, partisipan dalam kondisi sangat tidak bugar apabila menghasilkan nilai RMSE
pada rentang lebih dari 14,37-16,95.