Abstract:
Tanaman kakao (Theobroma cacao) merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia bahkan Indonesia tercatat sebagai penghasil kakao
ketiga terbesar di dunia dengan kualitas yang cukup baik. Lemak kakao merupakan komponen paling berharga dalam biji kakao sedangkan ampasnya dapat dibuat
bubuk kakao. Lemak kakao dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kembang cokiat, minyak rambut, krim pembersih maupun krim untuk mengurangi kerut
wajah, bahan dasar salep atau pelembab untuk tangan dan bibir pecah-pecah, serta sebagai bahan dasar 'coating pills' dan obat wasir dalam industri farmasi
Tujuan penelitian ini difokuskan pada kajian awal ekstraksi lemak kakao menggunakan pelarut yang belum banyak dikembangkan untuk skala besar
sehingga diharapkan melalui penelitian ini didapatkan kon9.isi optimum proses ekstraksi lemak kakao. Metode penelitian yangdigunakan meliputi persiapan
bahan, ekstraksi, dan pemurnian ekstrak. Persiapan bahan dilakukan dengan cara fermentasi, perendaman, pengeringan, dan penghilangan kulit. Proses ekstraksi
dilakukan secara curah (batch) dalam reaktor berpengaduk yang dilengkapi waterbath.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah lemak dapat diperoleh menggunakan pelarut isopropanol dan n-heksana. Sedangkan pelarut etanol hanya
dapat mengekstrak lemak dalam jurnlah sedikit. Jenis pelarut berpengaruh terhadap kualitas lemak, sedangkan ukuran biji kakao tidak mempengaruhi kualitas lemak,
dan tidak terdapat interaksi antara jenis pelarut dan ukuran biji kakao. Kondisi optimum ekstraksi lernak kakao pada 700C dan 500 rpm, dengan perolehan lemak
kakao 34,29%, kadar lemak kakao 0,9817, asam lemak bebas 0,855, nilai bilangan penyabunan 194,948 dan nilai bilangan iodine 38,320.