Abstract:
Persaingan yang semakin ketat di dunia industri, baik dalam skala lokal maupun internasional
mengharuskan para pelaku industri untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkannya. Hal ini
dapat dipahami mengingat kualitas merupakan salah satu elemen penting yang membuat suatu industri
dapat bertahan atau bahkan menang dalam kompetisi merebut pangsa pasar. Kualitas biasanya selalu
dikaitkan dengan bagaimana suatu produk dapat memuaskan konsumen. Agar produk sesuai dengan
selera konsumen, diperlukan suatu pelaksanaan pengendalian mutu yang baik terhadap hasil produksi.
Untuk menciptakan produk yang berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen tidak selalu berarti
bawa perusahaan tersebut harus mengeluarkan biaya besar.
Salah satu program peningkatan kualitas dan perbaikan berkesinambungan adalah program Six
Sigma. Six Sigma merupakan program kualitas yang merupakan perkembangan dari studi kemampuan
proses (process capability study) yang pertama kali diperkenalkan dan diterapkan oleh Motorola di akhir
tahun 80-an, dimana pada waktu itu perusahaan tersebut mengalami kekalahan dari pesaing-pesaingnya
yang dapat memproduksi barang sejenis dengan kualitas yang lebih tinggi tetapi harga yang lebih murah.
Metodologi yang digunakan mengikuti metodologi six sigma pada umumnya yaitu DMAIC (Define -
Measure - Analyze -Inspection - Control).
PT. Berdikari Metal & Engineering merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur spare part kendaraan bermotor. Penelitian ini mengambil objek produk cap filet filler. Saat
ini banyak terdapat jumlah dan jenis cacat pada proses pembuatan cap fuel filler tetap belum ada usaha
khusus dari perusahaan untuk menanggulanginya. Untuk itu, penelitian ini diadakan dengan tujuan agar
PT. Berdikari dapat mencoba untuk mengaplikasikan Six Sigma guna memperbaiki kualitas produk yang
dihasilkannya.
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan prinsip - prinsip metode six sigma,
dengan menggunakan tools - tools seperti fishbone diagram, control chart, diagram paretto dan
perhitungan kapabilitas proses (Cp dan Cpk) untuk mengetahui kondisi & perfomansi perusahaan saat
ini, setelah itu dilakukan analisis dan saran yang harus dilakukan perusahaan guna meningkatkan
performansi prosesnya.