Pengembangan Model Vendor Managed Inventory dengan Mempertimbangkan Ketidakpastian Leadtime yang Memaksimasi Service Level

Show simple item record

dc.contributor.author Rezky, Jonathan
dc.contributor.author Sitompul, Carles
dc.date.accessioned 2017-12-12T06:50:28Z
dc.date.available 2017-12-12T06:50:28Z
dc.date.issued 2015
dc.identifier.other maklhsc338
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/4573
dc.description Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknik Industri. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta, 29 Oktober 2015. en_US
dc.description.abstract Pada zaman dengan perkembangan ekonomi yang pesat ini membuat persaingan yang terjadi antar perusahaan semakin ketat, perusahaan berlomba-lomba untuk saling meningkatkan profit yang didapat dengan menggunakan berbagai macam cara. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memperbaiki sistem persediaan, metode yang bisa digunakan adalah vendor managed inventory. VMI merupakan sebuah metode yang mampu meminimasi biaya persediaan. Namun di sam ping manfaat yang dirasakan yaitu mampu meminimasi biaya, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah ketidakpastian leadtime, dari ketidakpastian leadtime terse but dapat mempengaruhi tingkat pelayanan (service level) yang diberikan oleh pemasok kepada retailer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model VMI (Vendor Managed Inventory) yang memaksimasi tingkat pelayanan (service level) dengan mempertimbangkan ketidakpastian leadtime. Model terse but nantinya akan diuji dengan menggunakan solver untuk model matematis. Model matematis pertama yang dikembangkan belum mampu diselesaikan dengan sempurna sehingga dibuatlah model approksimasi yang dapat diselesaikan dengan menggunakan linear programming. Perhitungan service level akan dilakukan secara terpisah dengan menggunakan Microsoft Excel. Setelah membuat model yang sesuai kemudian langkah selanjutnya adalah menerjemahkan model tersebut ke dalam bahasa AMPL yang kemudian akan diselesaikan menggunakan solver untuk model matematis. Hasil dari model ini adalah jadwal pemesanan yang dilakukan baik oleh supplier maupun oleh retailer yang akan menghasilkan service level paling optimal tanpa melebihi biaya yang dimiliki. Setelah dilakukan uji terhadap studi kasus yang telah dibuat dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar biaya yang dimiliki maka service level yang mampu diberikan oleh pemasok kepada retailer juga akan semakin besar. Selain itu semakin besar variansi leadtime akan menyebabkan kecilnya service level yang diberikan pemasok kepada retailer. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Universitas Gajah Mada Yogyakarta en_US
dc.subject KETIDAKPASTIAN LEADTIME en_US
dc.subject MANAJEMEN PERSEDIAAN en_US
dc.subject SERVICE LEVEL en_US
dc.subject SUPPLY CHAIN MANAGEMENT en_US
dc.subject VENDOR MANAGED INVENTORY en_US
dc.title Pengembangan Model Vendor Managed Inventory dengan Mempertimbangkan Ketidakpastian Leadtime yang Memaksimasi Service Level en_US
dc.type Conference Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account