Abstract:
Bencana tsunami dan gempa bumi dengan kekuatan 8, 7 Skala Richter (SR)
pada tanggal 14 Mei 2005 diikuti dengan gempa susulan yang kekuatannya semakin
melemah setiap hari, membuat pulau Nias mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kerusakan parah terjadi pada infrastruktur kota dan kawasan seperti jalan, jembatan,
bangunan-bangunan publik dan rumah tinggal penduduk.
Perancangan Pengembangan Kompleks Gereja Katolik Mandrehe ini, terdiri dari
pembangunan aula serba guna, asrama puteri dan susteran, serta asrama putera.
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan konsep dan rancangan
Pengembangan Kompleks Gereja Katolik Mandrehe yang berfungsi sebagai perbaikan
atas kerusakan yang terjadi akibat bencana tsunami.
Metode penelitian yang digunakan adalah Tipo-Morfologi untuk menganalisa
data fisik tapak dan lingkungan serta menggunakan pendekatan Sinkronik - Diakronik
untuk mendapatkan gambaran fakta yang utuh.
Terdapat beberapa tahapan dalam penelitian ini, yaitu tahap persiapan, tahap
kajian teoritik - literatur dan observasi lapangan, studi banding, tahap analisis, dan
tahap rancangan.
Perancangan dalam Pengembangan Kompleks Gereja Katolik Mandrehe ini
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu kondisi tapak yang rawan gempa, kondisi iklim
tropis, keterbatasan material struktur dan konstruksi bangunan, waktu pembangunan
yang dituntut lebih cepat, dan keterbatasan dana yang tersedia. Selain itu, rancangan
juga memadukan nuansa modern dan tradisional sebagai wujud dari pertimbangan
aspek estetika dan budaya setempat yang tidak boleh dilupakan.