Penentuan durasi istirahat bagi pengemudi yang mengalami keterjagaan panjang dan berkendara pada kondisi jalan monoton

Show simple item record

dc.contributor.advisor Siswanto, Daniel
dc.contributor.author Setiawan, Jesslyn
dc.date.accessioned 2017-11-28T07:55:40Z
dc.date.available 2017-11-28T07:55:40Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other 6113161
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/4311
dc.description 4410 - FTI en_US
dc.description.abstract Penduduk di dunia semakin membutuhkan transportasi seiring dengan meningkatnya mobilitas penduduk dan barang. Penggunaan transportasi seringkali menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama kematian kalangan muda berumur 15-29 tahun. Peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas terjadi sebesar 80% di Indonesia, dimana salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas adalah kelelahan (fatigue) yang dialami manusia. Kelelahan ini dapat menyebabkan tingkat kewaspadaan manusia menurun. Eksperimen untuk mengukur tingkat kelelahan pengemudi dilakukan terhadap 6 orang partisipan pria berusia 18-25 tahun yang berasal dari populasi mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Bandung. Penugasan partisipan dilakukan dengan menggunakan metode within-subject design. Pengukuran tingkat kantuk dilakukan dengan Karolinska Sleepiness Scale (KSS) dan electroencephalograph (EEG). Eksperimen dilakukan dengan melakukan kegiatan mengemudi pada driving simulator. Kegiatan mengemudi dilakukan pada partisipan yang mengalami kondisi keterjagaan selama 8-10 jam dan 10-12 jam di jalan monoton. Kegiatan mengemudi dilakukan selama 34 menit untuk partisipan dengan kondisi keterjagaan 8-10 jam dan 24 menit untuk kondisi keterjagaan 10-12 jam. Kegiatan mengemudi dilakukan sebanyak dua kali dan diselingi dengan waktu istirahat selama 10 menit, 15 menit, dan 20 menit. Kegiatan mengemudi setelah istirahat dilakukan selama 40 menit. Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor keterjagaan pada kegiatan mengemudi ke-1 berpengaruh terhadap rata-rata rasio tingkat kantuk, sedangkan faktor keterjagaan pada kegiatan mengemudi ke-2 tidak berpengaruh. Durasi istirahat berpengaruh terhadap rata-rata rasio tingkat kantuk kegiatan mengemudi ke-2 dan interaksi keterjagaan dan durasi istirahat tidak berpengaruh. Durasi istirahat terbaik yang dibutuhkan bagi pengemudi dengan keterjagaan 8-10 jam dan 10-12 jam adalah selama 20 menit. en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject Kelelahan en_US
dc.subject Istirahat en_US
dc.subject Electroencephalograph (EEG) en_US
dc.subject Karolinska Sleepiness Scale (KSS) en_US
dc.subject Rasio Tingkat Kantuk en_US
dc.title Penentuan durasi istirahat bagi pengemudi yang mengalami keterjagaan panjang dan berkendara pada kondisi jalan monoton en_US
dc.type Unpublished Student Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account