Penggalian potensi desain candi dan aplikasinya dalam arsitektur pasca Hindu-Budha di Jawa : membangun jati diri yang bersumber pada khasanah budaya lokal

Show simple item record

dc.contributor.author Herwindo, Rahadhian Prajudi
dc.contributor.author Kedmon, Elfan
dc.date.accessioned 2017-11-21T08:39:22Z
dc.date.available 2017-11-21T08:39:22Z
dc.date.issued 2009
dc.identifier.other 142926
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/4064
dc.description.abstract Fenomena globalisasi pada saat ini memungkinkan munculnya keragaman representasi arsitektur yang hadir di Indonesia. Kecenderungan pemanfaatan representasi arsitektur asing tanpa dilandasi oleh semangat kelokalan dikuatirkan dapat menghilangkan karakter/identitas. Menghadirkan representasi identitas kelokalan melalui semangat regionalisme merupakan tanggapan terhadap fenomena tersebut. Representasi yang bersumber pada tradisi masa lampau dapat menjadi salah satu rujukannya. Upaya untuk mengembangkan nilai-nilai kelokalan dapat dilakukan melalui pengkajian representasi candi sebagai sumber referensi desain. Desain candi Jawa diperkirakan menjadi salah satu sumber inspirasi penting di dalam dinamika arsitektur di Indonesia. Hal ini dapat dikenali melalui representasi unsur-unsur desainnya yang selalu muncul pada masa pasca Hindu-Buda di Jawa dan Bali. Studi ini dilakukan untuk mengkaji representasi desain percandian pada bangunan-bangunan masa Modern di Jawa. Masa Modern dapat dihubungkan dengan masa Kolonial dan Pasca kolonial. Istilah Pasca Kolonial dalam studi ini digunakan untuk menggambarkan era/masa sesudah kolonial, bukan merujuk pada pengertian kritik ideologi. Pasca Kolonial dapat mempunyai konsekuensi pemahaman yang lebih luas, misalnya ideologi/faham yang mengkritik keberadaan kolonialisme, seperti halnya kritik postmodernisme terhadap modernisme. Pendekatan kesejarahan secara diakronik-sinkronik dan studi korelasi digunakan dalam menganisis transformasi wujud representasi candi di dalam sosok bangunan-bangunan Pasca Kolonial di Jawa tersebut. Pembahasan terhadap sosok menjadi penting karena sosok merupakan sarana mudah/awal/pandangan/impresi pertama sebagai penangkap visual yang cepat untuk menggambarkan totalitas suatu wujud arsitektur. Sosok mencakup unsur tiga dimensi berikut tampilan jasadenya yang melingkupinya. Aspek kesejarahan diperlukan untuk memahami latar belakang ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya yang mendorong motivasi penggunaan representasi candi. Melalui studi ini diharapkan potensi-potensi arsitektur candi dapat diidentifikasi sebagai salah satu sumber inspirasi desain yang merujuk pada nilai kelokalan, khususnya dalam membangun identitas arsitektur di Indonesia. en_US
dc.publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNPAR en_US
dc.subject CANDI en_US
dc.title Penggalian potensi desain candi dan aplikasinya dalam arsitektur pasca Hindu-Budha di Jawa : membangun jati diri yang bersumber pada khasanah budaya lokal en_US
dc.type Research Reports en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account