Pengaruh rasio umpan-pelarut dan jenis pelarut asam kuat-asam lemah terhadap nilai absorban dan jumlah NaOH hasil ekstraksi limbah kulit anggur sebagai zat warna aditif

Show simple item record

dc.contributor.author Handoko, Tony
dc.contributor.author Bisowarno, Budi Husodo
dc.date.accessioned 2017-11-16T09:38:07Z
dc.date.available 2017-11-16T09:38:07Z
dc.date.issued 2006
dc.identifier.other 142904
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/4039
dc.description.abstract Indonesia merupakan negara yang menghasilkan cukup banyak anggur setiap tahunnya. Namun penggunaan anggur hanya sebatas konsumsi masyarakat sebagai buah segar, buah kering, dan pembuatan wine. Limbah yang dihasilkan dari pembuatan wine belum mengalami pengolahan sama sekali padahal pengolahan limbah kulit anggur akan menghasilkan zat warna aditif yang tidak berbahaya yang dapat menggantikan zat warna sintesis dalam pembuatan makanan dan minuman. Zat warna aditif tersebut dikenal dengan nama enociania, dengan kandungan terbesar berupa senyawa antosianin. Antosianin merupakan senyawa glukosida dengan warna merah keunguan. Senyawa ini banyak terdapat dalam kulit anggur dengan penyusun yang terdiri dari peonidin (C16H13O6X), malvidin (C17H15O7X), delphinidin (C15H11O7X), dan petunidin (C16H13O7X). Antosianin tersebut diperoleh dengan mengekstrak sisa kulit anggur basil pengepresan anggur. Kandungan di dalam enociania hampir sama dengan kandungan di dalam juice anggur namun dalam jumlah yang lebih sedikit. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian awal yang melibatkan variable rasio umpan-pelarut dan jenis pelarut dalam proses ekstraksi antosianin dari limbah kulit anggur. Variabel rasio umpan-pelarut divariasikan 1 : 3, 1: 4, dan l : 5. Sedangkan variable jenis pelarut divariasikan dari asam kuat ke asam Lemah, yaitu HCl, asam asetat, asam sitrat. Penelitian dilalukan dengan melakukan penentuan panjang gelombang maksimum dan waktu ekstraksi. Analisis dilakukan dengan mengukur absorban, jumlab NaOH dan pH pada hasil ekstrak. Hasil penelitian pendahuluan adalah antosianin memiliki panjang gelombang 510 mm dengan waktu ekstraksi 495 menit. Kedua variable mempengaruhi hasil absorban. Namun rasio umpan-pelarut belum memberikan perbedaan yang signifikan dalam penelitian ini. Konsentrasi asam yang digunakan akan memberikan pengaruh terhadap basil ekstraksi. Asam yang paling bagus dalam pcnelitian ini adalah HCl dengan rasio l: 5. Analisis sccara kuantitatif dalam penentuan konsentrasi antosianin belum dapat dilakukan karena tidak diperolehnya sennyawa standar. en_US
dc.publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNPAR en_US
dc.subject TEKNIK PENGOLAHAN ZAT WARNA en_US
dc.subject EKSTRAKSI KULIT ANGGUR en_US
dc.title Pengaruh rasio umpan-pelarut dan jenis pelarut asam kuat-asam lemah terhadap nilai absorban dan jumlah NaOH hasil ekstraksi limbah kulit anggur sebagai zat warna aditif en_US
dc.type Research Reports en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account