Relevansi materi dan metode geladi diri spiritual di UNPAR untuk internalisasi sikap toleransi beragama

Show simple item record

dc.contributor.author Samho, Bartolomeus
dc.contributor.author Yasunari, Oscar
dc.contributor.author Suhendar, Hendrikus Endar
dc.date.accessioned 2017-11-15T07:36:00Z
dc.date.available 2017-11-15T07:36:00Z
dc.date.issued 2007
dc.identifier.other 142907
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/4012
dc.description.abstract Setiap insan beragama sedang dalam perjalanan spiritual demi merengkuh suatu nilai terdalam kehidupan yang dirindukannya. Puncak perjalanan spiritual itu adalah menemukan dan merasakan keakraban dengan Allah, mengalami kuasa dan kasih-Nya, yang lantas membuat hidup ini terasa berarti, bermakna, damai, tentram dan terus diperjuangkan agar terasa lebih hidup lagi. Dalam rangka itu, insan beragama beribadah dan memaknai ibadahnya sebagai "demi kemuliaan dan keluhuran Allah semata". Kemuliaan dan keluhuran Allah memang menjadi pretensi prior ibadah insan beragama. Namun, agar ibadah tidak berdimensi vertikal saja (berhenti pada tataran penghayatan dalam bentuk doa, pantang, puasa dan lain-lain), perlu dimensi horisontal juga, yakni perwujudan iman dalam karya nyata kepada sesama, dalam relasi setaraf yang kondusif, konstruktif dan proaktif, juga dalam sharing pengalaman iman dengan sesama umat beriman kepada Allah. Artinya, bagaimana sikap dan perilaku saya sebagai insan beragama terhadap sesama saya, baik dengan yang seagama maupun dengan yang berbeda agama. Kondisi hidup bermakna (keselamatan jiwa dan raga, hidup damai dan sejahtera, persaudaraan lintas agama, etnis, dan budaya) adalah visi semua agama. Para tokoh agama mengajarkan visi itu, dan menjadikannya program aksi (misi) agama. Visi yang diaplikasikan dalam misi itu merupakan kualitas terdalam nilai-nilai spiritual yang termuat di dalam Kitab Suci. Oleh karena itu, pendidikan agama sejatinya adalah pendidikan nilai-nilai ilahi-insani, sebab menghantar orang untuk semakin mengasihi dan memuliakan Allah di atas segala-galanya, dan menjadi saudara bagi sesamanya. Maka pretensi pendidikan agama, antara lain, adalah penghayatan dan perwujudan iman demi kondisi hidup yang manusiawi. Pretensi pendidikan agama itu sebetulnya selaras dengan tujuan Geladi Diri Spiritual sebab tekanannya adalah membentuk manusia beragama menjadi pribadi yang matang atau dewasa dalam menghayati spiritualitas agamanya. Dengan demikian, ia mampu menjadi pribadi yang toleran menghormati dan menghargai orang lain, menjalin kerjasama lintas agama, merancang bersama kegiatan-kegiatan sosial yang dilandasi oleh nilai-nilai keagamaan. Pribadi demikian berani mengakui keberadaan dan identitas masing-masing pihak yang memang berbeda. en_US
dc.publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNPAR en_US
dc.subject TOLERANSI BERAGAMA en_US
dc.title Relevansi materi dan metode geladi diri spiritual di UNPAR untuk internalisasi sikap toleransi beragama en_US
dc.type Research Reports en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account