Abstract:
Pengendalian inflasi makanan penting untuk dilakukan di Indonesia terutama karena dua hal, yaitu sifat inflasi makanan yang persisten dan dampaknya terhadap penurunan daya beli keluarga miskin yang relatif tinggi dibandingkan dengan komoditas lainnya. Dengan demikian, tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari kebijakan moneter terhadap pengendalian inflasi makanan di Indonesia.
Dengan menggunakan metode Structural Vector Autoregression, hasil empiris menunjukkan bahwa kebijakan moneter secara efektif dapat mencegah dampak spillover inflasi makanan ke inflasi non-makanan. Selain itu, stabilitas nilai tukar dapat memiliki peran untuk mengurangi volatilitas inflasi makanan terutama pada jangka panjang.