Aspek arsitektur dan Feng Shui sirkulasi dan selubung bangunan Hotel Swiss-Belinn Panakkukang Makassar

Show simple item record

dc.contributor.advisor Mariana, Dewi
dc.contributor.author Indiarto, Brian
dc.date.accessioned 2017-10-25T02:02:19Z
dc.date.available 2017-10-25T02:02:19Z
dc.date.issued 2016
dc.identifier.other 4212163
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/3716
dc.description 5863 - FTA en_US
dc.description.abstract Setiap manusia memiliki kebutuhan akan rekreasi untuk keluar dari rutinitas sehari-hari. Perkembangan kota Makassar sebagai kota wisata menyebabkan pertumbuhan hotel sebagai akomodasi penginapan untuk turis dan pendatang. Hotel menyediakan pelayanan, penginapan, makan dan minum dengan fasilitas yang mengutamakan kenyamanan bagi setiap penggunanya. Atas dasar kenyamanan, seringkali hotel dibangun pada satu kawasan dengan pusat perbelanjaan atau bahkan terhubung langsung dengan pusat perbelanjaan setempat, seperti Hotel Swiss-Belinn Panakkukang yang merupakan proyek alih fungsi dari Panakkukang Trade Center yang terhubung dengan Mal Panakkukang. Hotel sebagai sebuah bisnis tidak lepas dari aspek arsitektur yang berperan penting dalam mewujudkan kenyamanan pengguna dan keuntungan demi kelangsungan bisnis hotel. Feng shui dapat menjadi panduan dalam mendesain agar tercipta keseimbangan aliran energi untuk mencapai produktivitas dan kesejahteraan maksimal di dalam ruang. Sirkulasi pengunjung penting untuk menjamin kenyamanan pengguna, dan sebagai sebuah bisnis, selubung bangunan berperan dalam menciptakan kesan pertama yang mewakili identitas hotel sebagai sebuah penyedia akomodasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aspek arsitektur dan aspek feng shui pada sirkulasi dan selubung bangunan hotel Swiss-Belinn Panakkukang dapat berperan dalam bisnis hotel dengan keterbatasan desain. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan observasi langsung pada sirkulasi dan selubung bangunan. Hasil observasi kemudian dianalisis menurut aspek arsitektur dan aspek feng shui. Ruang lingkup untuk penelitian untuk sirkulasi hanya untuk sirkulasi pengguna hotel atau sirkulasi publik, sedangkan untuk selubung bangunan, ruang lingkup terbatas pada bentuk bangunan dan fasad bangunan menurut pembagian sektor arah mata angin. Setelah dilakukan analisis, ditemukan bahwa ada beberapa keterbatasan pada desain yang menyebabkan aspek arsitektur pada sirkulasi beberapa bagian pada hotel memerlukan penambahan penyikapan desain untuk mencegah kebingungan bagi pengguna ruang. Aspek feng shui pada sirkulasi menunjukkan aliran air yang baik ke dalam bangunan, dimulai dari titik masuk air ke dalam tapak dan bangunan. Pada selubung bangunan, aspek arsitektur yang baik hanya terdapat pada sektor barat, sedangkan pada sektor lainnya secara arsitektur tidak menarik dan tidak mewakili identitas Swiss-Belinn sebagai sebuah bisnis hotel. Aspek feng shui pada selubung memperlihatkan keharmonisan pada 6 dari 8 sektor. Ditemukan bahwa pada sirkulasi hotel aspek arsitektur dan feng shui keduanya baik, dengan aspek feng shui lebih dominan dalam proses desain hotel, dan aspek arsitektur ditanggulangi dengan penambahan elemen akibat aspek feng shui. Pada selubung bangunan aspek arsitektur dan feng shui hanya baik pada sektor yang terlihat oleh publik, dan keduanya buruk pada sektor back of the house yang tidak dilewati jalan utama. en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject arsitektur en_US
dc.subject feng shui en_US
dc.subject sirkulasi en_US
dc.subject selubung bangunan en_US
dc.subject Hotel Swiss-Belinn Panakkukang en_US
dc.title Aspek arsitektur dan Feng Shui sirkulasi dan selubung bangunan Hotel Swiss-Belinn Panakkukang Makassar en_US
dc.type Unpublished Student Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account