Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat (1) potensi kawasan Pameungpeuk
untuk dijadikan kawasan pariwisata, (2) potensi wisatawan yang mengunjungi
kawasan saat tersebut. dan (3) kemungkinan kendala yang dihadapi dalam
pengembangan kawasan.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis.
lnstrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang disebarkan kepada
wisatawan melalui teknik pengumpulan data purposive sampling. Sementara
teknik analisis yang digunakan adalah penghitungan frekwensi respons
wisatawan dan teknik asosiasi untuk memberikan gambaran yang lengkap
tentang potensi wisatawan. Untuk mengetahui potensi kawasan, peneliti menggunakan
sistem checklist yang memuat berbagai kemungkinan potensi alam
yang ada di kawasan.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa daerah Pameungpeuk mempunyai
potensi alam yang dapat dikembangkan menjadi suatu daya tarik wisata. Daya
tarik utama kawasan wisata ini terutama adalah daya tarik pantai dan laut,
terutama dari segi keindahan. kepekaan, jenis pasir, variasi kegiatan, dan
keamanan pantai. Dari tiga kawasan pantai di lokasi; yaitu pantai Sayang
Heulang, pantai Cilauteureun, dan pantai Santolo; hasil penelitian menunjukkan,
bahwa pantai Cilauteureun memiliki potensi kawasan yang paling tinggi dari
ketiganya. Walaupun demikian, dalam pengembangan berbagai kegiatan
rekreasi yang berhubungan dengan air, pantai Sayang Heulang mempunyai
kemungkinan pengembangan yang lebih baik. Hal ini disebabkan, karena dari
pantai ini mempunyai keunggulan yang cukup penting dalam hal keamanan
pantai.
Dari segi karakteristik wisatawan, tampaknya pengembangan kawasan
disarankan untuk lebih dikondisikan bagi wisatawan yang berasal dari luar kota,
yaitu dari Bandung dan Jakarta. Hal ini disebabkan, karena wisatawan ini pada
umumnya menginap di lokasi, sehingga tingkat pengeluaran selama kunjungan
relatif tinggi. Selain itu biasa mengunjungi lokasi lebih dari satu kali per tahun.
Adapun karakter demografis wisatawan ini adalah usia muda antara 20 sampai
42 tahun, umumnya bekerja sebagai pegawai swasta, dan mengunjungi lokasi
bersama teman, rekan kerja atau keluarga.
Adapun kemungkinan kendala yang akan dihadapi dalam pengembangan
kawasan pariwisata ini adalah terbatasnya tenaga terampil dan ahli yang dapat
bekerja di industri pariwisata. Selain itu, faktor aksesibilitas menuju lokasi juga
masih merupakan kendala yang cukup besar, terutama dari segi kondisi jalan
dari Pameungpeuk menuju lokasi pantai dan tidak adanya jalan alternative.