Abstract:
Koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan nonbank yang menganut asas kekeluargaan sesuai dengan UU No 25 Tahun 1992. Koperasi Kredit Mitra Sejahtera merupakan salah satu Koperasi Simpan Pinjam. Terdapat area kritis yang dihadapi oleh Koperasi Kredit Mitra Sejahtera yaitu adanya ketidakseimbangan di dalam porsi kerja serta penggabungan tugas dan tanggung jawab ke dalam satu posisi. Hal ini dapat menyebabkan operasi perusahaan menjadi terganggu hingga berisiko menurunkan tingkat efektivitas dan efisiensi kerja serta mengakibatkan pengendalian internal di dalam koperasi menjadi terganggu dan menaikkan risiko terjadinya kecurangan.
Berdasarkan COSO Internal Control, aktivitas pengendalian diperlukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya termasuk oleh Koperasi Kredit Mitra Sejahtera sebagai salah satu usaha untuk menunjang operasi perusahaan serta meminimalisir risiko kecurangan didalam operasinya. Tidak hanya itu, aktivitas pengendalian perlu dijadikan acuan terutama pada saat mengalami ketidakseimbangan di dalam porsi kerja serta penggabungan tugas dan tanggung jawab ke dalam satu posisi. Pemeriksaan Operasionalpun diperlukan dalam menghadapi masalah ini tidak hanya untuk menentukan area masalah tapi juga mencari penyebab guna mengidentifikasi rekomendasi yang berguna untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Penelitian ini menggunakan deskriptif analisis sebagai metode penelitiannya dan analisa kualitatif sebagai teknik pengolahan data. Data yang digunakan adalah Data Primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara serta Data Sekunder berupa profil perusahaan, kebijakan dan prosedur tertulis dan struktur organisasi serta uraian tugas. Untuk penelitian, peneliti menggunakan lima tahap pemeriksaan operasional yaitu; Perencanaan, Penyusunan Program Kerja, Pemeriksaan Lapangan, Pengembangan Temuan dan Rekomendasi, dan Pelaporan.
Hasil dari penelitian memperlihatkan adanya 18 temuan yang kemudian di analisa lebih lanjut sehingga didapatlah 3 temuan utama, yaitu: (1) Adanya tempat pelayanan yang hanya memiliki satu petugas pelayanan, (2) Struktur organisasi dan uraian tugas yang tidak lengkap, dan (3) Tidak adanya pemisahan fungsi. Temuan-temuan tersebut dikembangkan melalui perangkat pengembangan temuan yaitu kondisi, kriteria, dampak, dan penyebab hingga akhirnya dapat menemukan rekomendasi dan saran. Saran yang diberikan oleh peneliti adalah; (1) Koperasi perlu melakukan penyesuai porsi kerja dengan jumlah petugas. (2) Koperasi perlu melakukan penyesuaian struktur organisasi dan uraian tugas, (3) Koperasi perlu melakukan pemisahan fungsi pada uraian tugasnya, dan (4) Koperasi perlu melakukan pengecekan secara independen dan langsung untuk setiap tempat pelayanan.