Abstract:
Kondisi perekonomian yang tidak stabil mendorong para pengusaha untuk dapat beradaptasi dalam menghadapi situasi seperti ini agar dapat mempertahankan usahanya dan memajukan perekonomian masing-masing. Untuk dapat tetap bersaing, perusahaan perlu memperhatikan berbagai faktor terutama faktor yang berasal dari internal perusahaan. Faktor ini berlaku pula bagi P.D. Agung selaku perusahaan dagang yang menjual sepeda dan berbagai aksesoris sepeda. Namun, ternyata perusahaan ini belum memiliki sistem untuk mengelola persediaannya sebagai bentuk dari pengendalian internal sehingga kondisi ini sangat memungkinkan terjadinya kehilangan dan pencurian persediaan yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Pemeriksaan operasional ini dilakukan terhadap setiap aktivitas yang berhubungan dengan sistem pengelolaan persediaan untuk membuktikan bahwa indikasi kerugian yang ditimbulkan dari kondisi saat ini benar terjadi.
Dalam perusahaan dagang, persediaan barang dagang merupakan hal utama yang perlu untuk diperhatikan. Pengendalian internal yang diterapkan untuk persediaan ini bertujuan untuk menghindari kerugian bagi perusahaan dan menjamin ketepatan data dalam pencatatan serta pelaporan terkait jumlah persediaan yang masuk dan keluar untuk kemudian dicocokkan dengan data penjualan dan pembelian pada perusahaan. Berbagai risiko yang berasal dari persediaan ini dapat diminimalisir dengan menerapkan sistem informasi akuntansi yang baik. Menurut Romney dan Steinbart (2012:31), sistem informasi akuntansi ini dapat meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya dari produk dan jasa, meningkatkan efisiensi, memberi pengetahuan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari supply chain, memperbaiki struktur internal kontrol, dan meningkatkan proses pengambilan keputusan.
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan operasional ini adalah deskriptif analisis yaitu metode penelitian yang ditujukan untuk menyelidiki secara terperinci aktivitas dan pekerjaan manusia dan hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasi perbaikan bagi perusahaan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara dan observasi, dan data sekunder yang diperoleh melalui sumber-sumber yang sudah ada baik itu yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan yang dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif untuk memberikan informasi serta menghasilkan rekomendasi dan saran yang sesuai dengan kondisi perusahaan.
Setelah melakukan pemeriksaan operasional pada P.D. Agung, dapat diketahui bahwa perusahaan telah mengalami kerugian. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, terdapat perkiraan kerugian sebesar Rp 1.871.000,00 dari jumlah fisik persediaan yang lebih kecil dari jumlah persediaan menurut data pembelian dan penjualan dan perkiraan kerugian sebesar Rp 15.513.000,00 dari jumlah fisik persediaan yang lebih besar dari jumlah persediaan menurut data pembelian dan penjualan. Adanya selisih jumlah persediaan menjadi salah satu hal yang membuktikan bahwa kerugian yang ditimbulkan dari sistem pengelolaan persediaan barang dagang yang belum memadai benar terjadi. Beberapa rekomendasi dan saran yang diberikan untuk P.D. Agung sebagai tindakan preventif yaitu adanya pemisahan gudang; melakukan stock opname; melakukan pembaruan sistem pada aplikasi dalam komputer; membuat dan menerapkan prosedur yang jelas untuk aktivitas penjualan dan pembelian; membuat dan menerapkan kebijakan, peraturan, dan sanksi yang jelas bagi setiap karyawan.