Abstract:
Dewasa ini, semakin banyak warga negara asing yang datang ke Indonesia untuk tujuan pariwisata. Selain itu, banyak pula warga negara asing yang bekerja di Indonesia. Jakarta, sebagai ibukota Indonesia, tentu menjadi salah satu tujuan utama para warga negara asing tersebut. Hal ini berarti kebutuhan akomodasi bagi ekspatriat semakin meningkat. Para penyedia jasa akomodasi tersebut bersaing agar dapat bertahan dan berkembang dalam bisnis tersebut. Salah satu cara untuk mendukung tujuan tersebut adalah melakukan pengendalian pada siklus pendapatannya.
Pada penelitian ini penulis menggunakan teori sistem informasi akuntansi pada siklus pendapatan. Selain itu penulis menggunakan teori aktivitas pengendalian berdasarkan COSO ERM untuk diterapkan pada siklus pendapatan perusahaan. Pada siklus pendapatan, terdapat aktivitas penerimaan pesanan, pengiriman barang, penagihan, dan penerimaan kas. Terdapat berbagai ancaman yang dapat mengganggu aktivitas-aktivitas tersebut. Aktivitas pengendalian dapat memberikan keyakinan yang wajar bahwa tujuan pengendalian dapat tercapai. Dengan mengendalikan risiko serta ancaman dalam siklus pendapatan tersebut diharapkan penerimaan pendapatan perusahaan akan semakin efektif.
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian descriptive study. Descriptive study adalah metode yang didesain untuk mengumpulkan data yang mendeskripsikan karakteristik dari seseorang, kejadian, atau situasi yang sedang diteliti. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Mansion28, yaitu sebuah perusahaan serviced apartment. . Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan aktivitas pengendalian.
Setelah penelitan dilakukan, penulis menemukan bahwa masih terdapat penerapan aktivitas pengendalian yang belum memadai pada Mansion28. Otorisasi pada kegiatan penerimaan pesanan belum memadai karena belum terdapat dokumen untuk mengotorisasi kegiatan tersebut. Pemisahan fungsi pada perusahaan juga belum memadai karena fungsi authorization dan custody pada masih dipegang oleh pihak Owner Representative (Keuangan). Dokumen yang digunakan oleh perusahaan juga tidak ada yang prenumbered. Waktu penyimpanan uang kas di perusahaan terlalu lama, sehingga meningkatkan risiko pencurian. Perusahaan juga belum melakukan pemeriksaan independen terhadap performa karyawan. Penulis menyarankan agar perusahaan menggunakan dokumen untuk mengotorisasi pemesanan kamar. Fungsi authorization dan custody juga sebaiknya dipisahkan, misalnya dengan menambah satu karyawan divisi Finance sebagai fungsi custody, serta perubahan alur dokumen registration form untuk mendukung pemisahan fungsi tersebut. Sebaiknya waktu penyetoran uang ke bank diubah menjadi paling lama satu hari setelah uang diterima. Dokumen-dokumen yang digunakan di perusahaan juga sebaiknya dibuat prenumbered untuk memudahkan pelacakan. Perusahaan juga sebaiknya melakukan pemeriksaan independen atas kinerja karyawan untuk memastikan bahwa karyawan telah melakukan pekerjaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan. Hal-hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penerimaan pendapatan perusahaan.