dc.description.abstract |
Peningkatan industri properti dan real estate di Indonesia secara tidak langsung meningkatkan kebutuhan akan supplier HVAC (heating, ventilation, and air-conditioning) dan alat pendingin lainnya. Ditambah lagi, sedang maraknya isu global warming yang salah satu penyebab utamanya adalah dari penggunaan alat pendingin, menuntut para pengusaha manufaktur alat pendingin untuk dapat menghasilkan produk yang ramah lingkungan. Untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan sesuai dengan permintaan konsumen, perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur alat pendingin perlu melakukan aktivitas pengendalian agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas dan kegiatan produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan diimplementasikan untuk membantu memastikan tanggapan atas risiko berjalan dengan efektif. Aktivitas pengendalian harus mampu menyediakan reasonable assurance bahwa tujuan pengendalian telah tercapai dan semua risiko telah dipertimbangkan. Menurut COSO Enterprise Risk Management, terdapat tujuh komponen aktivitas pengendalian. Penulis menggunakan lima komponen untuk mengevaluasi aktivitas pengendalian pada siklus produksi PT Graha Sarana Karya Mandiri yaitu proper authorization of transaction and activities, segregration of duties, design and use of documents and records, safeguarding assets, records, and data, dan independent checks on performance karena perusahaan saat ini hanya menerapkan kelima komponen aktivitas pengendalian tersebut dalam siklus produksi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yaitu metode untuk mengumpulkan data yang menggambarkan karakteristik dari orang, kejadian, atau situasi yang sedang diteliti. Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur HVAC dan refegerasi yaitu PT Graha Sarana Karya Mandiri. Data diperoleh melalui penelitian lapangan dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk memperoleh data mengenai aktivitas pengendalian dalam siklus produksi perusahaan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah aktivitas pengendalian pada siklus produksi dan variabel terikat yang digunakan adalah efektivitas produksi.
Penulis membandingkan hasil penelitian yang telah dilakukan berdasarkan wawancara dan observasi dengan komponen aktivitas pengendalian yang memadai. Dari hasil penelitian, diperoleh gambaran bahwa masih terdapat beberapa kelemahan yang dapat mengurangi efektivitas kegiatan produksi perusahaan. Kelemahan tersebut diantaranya, perusahaan belum menggunakan dokumen move ticket saat terjadinya perpindahan barang dan belum menggunakan dokumen job time ticket untuk mencatat waktu pengerjaan yang dilakukan oleh karyawan produksi. Selain itu pada divisi sales and delivery masih terdapat job description yang ganda untuk satu orang karyawan karena tidak adanya job description secara tertulis pada bagian sales and delivery. Atas kelemahan yang diidentifikasi, penulis memberikan saran agar PT Graha Sarana Karya Mandiri membuat dokumen move ticket dan job time ticket pada aktivitas produksi agar kegiatan produksi dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak yang berwenang, menambah satu orang karyawan pada bagian sales and delivery agar tidak terjadi pekerjaan rangkap oleh satu orang karyawan, menggunakan performance report untuk membantu perusahaan mengevaluasi kinerja karyawan produksi, dan pembuatan dokumen work order oleh bagian produksi dengan menggunakan sistem FINA sehingga dokumen yang dihasilkan prenumbered. Dengan dilakukan perbaikan pada aktivitas pengendalian dalam siklus produksi, dapat membantu perusahaan dalam menghadapi ancaman dari siklus produksi sehingga aktivitas produksi perusahaan dapat berjalan lebih efektif. |
en_US |