Abstract:
Auditor dalam proses audit memberikan opini berdasarkan judgment yangdapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Melalui penelitian ini, penulis ingin mengetahui apakahgender, tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, dan pengalaman auditor berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap judgment auditor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Data diperoleh melalui wawancara, menyebarkan kuesioner kepada 48 orang auditor pada lima Kantor Akuntan Publik terpilih di Bandung, dan penelitian pustaka. Data kuesioner tersebut diolah menggunakan Program SPSS 23.0. Berdasarkan uji parsialdidapat hasil bahwa gender dan kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadapjudgment auditor. Hal ini berarti kualitas judgment yang dihasilkan pria atau wanita sama dan auditor mampu menghadapi tugas yang kompleks. Sedangkan tekanan ketaatan dan pengalaman auditor berpengaruh terhadapjudgment auditor. Tekanan ketaatan memilikipengaruh negatif yang berarti setiap kali auditor merasa tertekan maka akan menyebabkan menurunnya tingkat judgment yang dibuat oleh auditor tersebut. Pengalaman auditor memilikipengaruh positif yang berarti semakin berpengalamannya auditor tersebut maka semakin meningkatnya tingkat judgment auditor tersebut saat melakukan audit. Sedangkan secara simultan gender, tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, dan pengalaman auditor secara bersama-samamempengaruhi judgment auditor. Agar judgment yang dihasilkan baik, sebaiknya seorang auditor tidak dikondisikan dalam posisi yang membuatnya menentang standar profesionalisme, tidak mendapatkan tugas yang terlalu kompleks atau tugas yang tidak dipahaminya, dan dilakukan sharing antar staff level untuk berbagi pengalaman.