Pengaruh komite audit terhadap fee auditor eksternal : studi kasus pada perusahaan sektor keuangan, sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015

Abstract

Persaingan dunia usaha yang semakin ketat membuat kebutuhan akan informasi semakin meningkat, salah satunya informasi keuangan yang tersaji dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban perusahaan terhadap stockholder dan stakeholder. Banyaknya skandal akuntansi yang berkaitan dengan laporan keuangan menyebabkan menurunnya kepercayaan terhadap laporan keuangan dan menimbulkan pandangan bahwa masih lemahnya mekanisme corporate governance perusahaan. Skandal akuntansi yang terjadi juga menimbulkan pertanyaan dari para pengguna laporan keuangan mengenai kualitas audit yang dilakukan oleh auditor eksternal. Audit eksternal adalah akuntan publik yang melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap laporan keuangan dan memberikan opini audit dalam laporan audit. Jasa audit yang dilakukan oleh auditor eksternal merupakan jasa profesional sehingga auditor berhak menerima imbalan berupa fee atas jasa yang dilakukannya. Belum adanya pengukuran yang pasti mengenai honorarium atas jasa audit menimbulkan pertanyaan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi fee auditor ekstenal. Komite audit yang termasuk sebagai salah satu pilar struktur governance, merupakan salah satu faktor yang dianggap dapat mempengaruhi besarnya fee yang dibayarkan kepada auditor eksternal. Komite audit yang independen dan sering melaksanakan rapat diharapkan dapat meningkatkan pengawasan komite audit terhadap proses pelaporan keuangan. Komite audit yang independen akan lebih ekfektif dalam membantu memastikan transparansi dan integritas pelaporan keuangan sehingga pengujian substantif dapat dikurangi dan diharapkan dapat memperkecil fee auditor eksternal. Jumlah komite audit yang besar akan meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaan. Dengan kualitas pelaporan keuangan yang baik diharapkan dapat mengurangi beban pekerjaan auditor eksternal sehingga fee auditor eksternal dapat lebih rendah. Komite audit yang sering mengadakan rapat akan lebih mengetahui masalah-masalah yang terdapat dalam perusahaan sehingga dapat mengkomunikasikan permasalahan tersebut kepada auditor eksternal. Komite audit yang lebih sering bertemu diharapkan akan mengurangi masalah pelaporan keuangan sehingga dapat mengurangi pekerjaan auditor eksternal yang mengarah kepada fee auditor eksternal yang lebih rendah. Subjek penelitian dalam penulisan skripsi ini merupakan perusahaan sektor keuangan, sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015. Perusahaan yang dipilih merupakan perusahaan yang benar-benar mencantumkan besarnya fee yang dibayarkan kepada auditor eksternal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah hypothetico-deductive method, yang dilakukan dengan cara menguji hipotesis yang telah dibentuk. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan program Statistical Productand Service Solutions (SPSS). Hasil dari analisis regresi linear berganda yang dilakukan adalah independensi, ukuran, serta intensitas pertemuan komite audit berpengaruh secara simultan terhadap fee auditor eksternal. Sedangkan dalam pengujian parsial, independensi komite audit, ukuran komite audit, dan intensitas pertemuan komite audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap fee auditor eksternal.