dc.description.abstract |
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian tahun 2016 sepanjang tahun 2016, ada 70 pabrik alas kaki yang gulung tikar dari jumlah total pabrik alas kaki di Indonesia yang berjumlah 365 pabrik. Salah satu faktor penyebabnya adalah kondisi yang penuh persaingan. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan bersaing untuk menguasai pasar, memaksimalkan pendapatan dan menciptakan keunggulan dalam bersaing. Upaya perusahaan dalam melakukan hal tersebut tak lepas dari bagaimana perusahaan mengelola aktivitas operasinya. Oleh karena itu pemeriksaan operasional juga diperlukan untuk menilai kinerja perusahaan.
Aktivitas operasi suatu perusahaan terdiri dari aktivitas pembelian, penjualan, penggajian, dan produksi. Pada industri manufaktur aktivitas yang paling penting adalah aktivitas pembelian dan produksi. Tujuan utama dari dilakukannya aktivitas pembelian adalah untuk meminimalkan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Selain itu, aktivitas produksi memiliki peranan penting karena berperan mengubah input menjadi output. Untuk itu diperlukan perencanaan dan pengendalian di dalam aktivitas pembelian dan produksi agar pada aktivitas tersebut berjalan efektif dan efisien. Untuk menilai apakah aktivitas pembelian dan produksi sudah berjalan efektif dan efisien adalah dengan melakukan pemeriksaan operasional. Pemeriksaan operasional adalah kegiatan evaluasi pada aktivitas operasi perusahaan untuk mengidentifikasi area mana yang memerlukan perbaikan sehingga aktivitas operasi di dalam suatu perusahaan dapat berjalan dengan efektif, efisien, dan ekonomis.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi deskriptif. Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis atas data yang mengandung angka dan menggunakan perhitungan, sedangkan analisis kualitatif adalah teknik pengolahan data untuk informasi yang tidak dapat dihitung. Objek penelitian pada penelitian ini adalah pemeriksaan operasional terhadap perencanaan dan pengendalian pada aktivitas pembelian dan produksi di sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang alas kaki yaitu Hijack Sandals.
Berdasarkan hasil pemeriksaan operasional yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa perencanaan dan pengendalian aktivitas pembelian dan produksi pada Hijack Sandals belum memadai. Penyebab dari masalah tersebut adalah tidak ada perjanjian secara tertulis dengan supplier, perusahaan tidak memiliki kebijakan safety stock untuk bahan baku pendukung, sifat faktor penyebab produk cacat yang dihasilkan 86% controllable dan 14% uncontrollable, dan sifat faktor penyebab lembur 85% controllable dan 15% uncontrollable. Masalah tersebut menimbulkan biaya tambahan dan kerugian bagi perusahaan yaitu periode Januari 2014 hingga April 2017 untuk biaya tambahan lembur dan kerugian penurunan harga jual akibat produk cacat yang tidak dapat diperbaiki adalah sebesar Rp 156.120.000,00 dan Rp 14.812.400,00. Periode Februari hingga April 2017 untuk biaya tambahan pembelian yang lebih mahal dan biaya tambahan produk rework adalah sebesar Rp 6.546.000,00 dan Rp 427.299,00. Rekomendasi untuk permasalahan tersebut diantaranya adalah membuat perjanjian tertulis dengan supplier, melakukan stock opname pada jumlah stok persediaan secara periodik, melakukan pemeliharaan mesin secara periodik, memperhatikan fasilitas pabrik, mengkomunikasikan target produksi dan melakukan evaluasi kinerja kepada karyawan. |
en_US |