Abstract:
Dalam mewujudkan transparansi dari Perguruan Tinggi, maka ditekankan dalam UU Pendidikan Tinggi nomor 12 tahun 2012 bahwa Perguruan Tinggi harus melaporkan kegiatan kampus baik akademik dan non akademik. Bila perguruan tinggi transparan dan akuntabel sudah otomatis penyelenggaran pendidikan menjadi lebih baik dan bermutu. Kemendikbud pun telah menetapkan bahwa setiap Perguruan Tinggi harus mempunyai website masing-masing. Adanya website dapat membantu mereka untuk menyampaikan informasi tanpa terhalang oleh ruang dan waktu. Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian terhadap kualitas beberapa website Perguruan Tinggi dari segi teknis. Karena dapat diketahui, jika suatu website memiliki teknis yang kurang baik maka website pun menjadi kurang efisien karena pengunjung tidak akan menggunakan website tersebut secara maksimal yang berarti informasi yang ada di dalamnya akan menjadi sia-sia.
Pengungkapan (disclosure) merupakan upaya transparansi Perguruan Tinggi dalam menyajikan informasi kepada para pengguna dari informasi tersebut dalam proses pengambilan keputusan. Website pun dapat membantu pengungkapan (disclosure) yang ingin dilakukan oleh Perguruan Tinggi guna mewujudkan transparansi. Dalam penelitian ini penulis mengambil beberapa teori mengenai kualitas website yang baik dari beberapa sumber. Faktor-faktor yang terpilih akan dijadikan acuan bagi penulis untuk melakukan penilaian kualitas website dari Perguruan Tinggi dalam mewujudkan transparansi Perguruan Tinggi.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan studi deskriptif dengan tingkat interferensi minimal. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data dari sumber sekunder, selain itu penulis juga melakukan observasi dengan melakukan pengamatan secara langsung pada website Perguruan Tinggi. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil oleh penulis merupakan cara nonprobabilitas dengan tipe desain purposive sampling karena penulis memilih untuk mendapatkan informasi dari kelompok sasaran yang spesifik. Penulis memilih 50 website Perguruan Tinggi terbaik berdasarkan ranking yang ditetapkan oleh Webometric.
Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan bahwa faktor faktor yang memengaruhi kualitas website Perguruan Tinggi dalam rangka mewujudkan transparansi Perguruan Tinggi adalah understandable, accessible, performance, perceivable, personal attention & community relationship, security and reliability, usability, functionality, visual design dan social cue design. Dari penelitian ini pun dapat diketahui bahwa wilayah Perguruan Tinggi dapat memengaruhi kualitas dari website yang dimilikinya. Hal ini terbukti dengan website Perguruan Tinggi yang berada di Pulau Jawa memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan website Perguruan Tinggi yang berada di luar Jawa. Berbeda dengan wilayah, akreditasi dan status dari Perguruan Tinggi tidak memengaruhi kualitas dari website Perguruan Tinggi tersebut. Penulis memberikan saran kepada Perguruan Tinggi agar dapat menjaga kualitas dari website yang mereka miliki atau bahkan dapat meningkatkan kualitas dari website mereka.