Abstract:
Seiring berkembangnya zaman dan semakin tingginya tekanan ekonomi pada era
globalisasi saat ini, menuntut individu atau kelompok untuk mencari cara agar dapat
memenuhi kebutuhan mereka. Hal tersebut tidak luput dari berlaku curang dengan
menghalalkan segala cara yang dapat merugikan beberapa pihak. Perilaku
kecurangan ini disebut fraud pada perusahaan. Dengan melihat dampak yang besar
bila terjadi fraud pada perusahaan, hal tersebut menarik perhatian penulis untuk
melakukan penelitian atas risiko-risiko apabila terjadinya fraud. Objek penelitian
penulis adalah siklus persediaan pada sebuah perusahaan dagang di Bandung, yaitu
PD. Asia Jaya yang bergerak pada bidang perdagangan jam grosir dan eceran.
Apabila ketiga kondisi pada fraud triangle (tekanan, kesempatan,
rasionalisasi) terpenuhi, maka peluang terjadinya fraud pada perusahaan sangatlah
besar. Perusahaan harus mengurangi tiga kondisi fraud triangle tersebut. Auditor
yang akan melakukan penelitian harus memahami terlebih dahulu fungsi bisnis pada
perusahaan dan harus memahami juga bagaimana pengendalian internal yang
dijalankan pada perusahaan. Setelah itu, dapat dilanjutkan dengan melakukan risk
assessment yang berkaitan dengan fraud pada perusahaan.
Metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif analitik atau
descriptive research. Deskriptif analitik pada penelitian ini lebih mengarah kepada
penelitian yang mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada pada perusahaan.
Terdapat dua jenis data pada penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder.
Selain itu, penulis juga melakukan studi lapangan dan studi kepustakaan untuk
memperoleh data-data untuk penelusuran pada penelitian ini.
Dari penelitian ini, disimpulkan bahwa pengendalian internal pada
perusahaan dirasa masih belum cukup baik dan belum efektif. Terdapat risiko fraud
yang cukup besar pada perusahaan. Penulis memberikan beberapa saran, yaitu
sebaiknya pencatatan Kartu Stok dilakukan oleh orang yang berbeda, memasang
CCTV pada perusahaan, penerapan sistem komputerisasi sedini mungkin, dokumen
perusahaan yang sebaiknya dipranomori, dan melakukan stock opname mendadak.