Abstract:
Pada era globalisasi ini, sektor manufaktur berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan teknologi menyebabkan aktivitas manufaktur dapat dilakukan dalam waktu yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah. Hal tersebut menyebabkan persaingan semakin tinggi di pasar. Semakin mudahnya para pesaing masuk ke dalam industri menghasilkan persaingan antar industri akan semakin ketat.
Dalam perusahaan manufaktur, pemasok adalah salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan. Dengan semakin banyaknya pemasok yang menawarkan produk-produknya, perusahaan harus semakin cermat dalam mengambil keputusan dalam pemilihan pemasok. Dalam pemilihan pemasok, perusahaan harus mempertimbangkan total cost of ownership secara kuantitatif dan kualitatif. Seiring perkembangan industri yang pesat, berbagai studi telah dilakukan untuk membantu pelaku bisnis agar dapat beroperasi lebih efektif dan efisien. Salah satu metode yang telah dikembangkan terkait pemilihan pemasok adalah strategic activity based management. Strategic activity based management menggunakan hasil perhitungan dari activity based costing sebagai dasar pertimbangan dalam pemilihan pemasok. Dalam kasus ini, activity based costing menghitung biaya yang timbul dari setiap aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan, yaitu aktivitas dalam perolehan bahan baku.
Penulis melakukan penelitian mengenai pemilihan pemasok kawat di Perusahaan Medion divisi Equipment dengan menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu sebuah metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti sehingga dapat memberi gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti dan dapat digunakan untuk menarik kesimpulan yang kemudian akan dijadikan sebagai dasar untuk mengajukan saran. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yang berasal dari hasil penelitian lapangan dalam bentuk wawancara dan observasi, serta sumber data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada perusahaan Medion divisi Equipment, perusahaan selama ini hanya menggunakan faktor harga beli, lama pembayaran, dan kualitas bahan baku tersebut sebagai dasar pertimbangan dalam pemilihan pemasok. Hasil dari penelitian ini, menunjukkan penggunaan strategic activity based management pada perusahaan Medion mengubah keputusan untuk memprioritaskan pemasok B dahulu karena biaya perolehan kawat yang ditimbulkan lebih rendah dari pemasok C. Dengan metode ini, perusahaan dapat mengidentifikasi biaya perolehan yang timbul dari setiap aktivitas pembelian bahan baku sehingga perusahaan dapat memilih pemasok yang low cost dan bukan hanya low price. Perusahaan disarankan untuk mengkaji ulang aktivitas inspeksi untuk mengurangi biaya aktivitas inspeksi. Tetapi setelah melihat selisih biaya tidak signifikan, maka penulis menyarankan perusahaan untuk tidak menggunakan strategic activity based management dalam pemilihan pemasok kawat.