Abstract:
Sebagai pusat pertumbuhan, kota memiliki sifat dinamis yang lebih menjanjikan bagi masyarakat dalam menunjang kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya mereka, dibandingkan wilayah pedesaan. Ketika jumlah penduduk suatu kota semakin banyak dengan tingkat kepadatan semakin tinggi, maka perkembangan kota berpotensi menjalar (sprawling) ke wilayah-wilayah pinggiran kota, dan ke wilayah-wilayah lain di sekeliling kota tersebut. Kurangnya lahan hunian (lahan terbangun) dan berkembangnya aktivitas ekonomi hingga ke wilayah penyangganya, merupakan ciri dari fenomena urban sprawl. Fenomena urban sprawl secara tidak langsung juga dapat menimbulkan masalah pada backlog perumahan. Penelitian ini bertujuan membuktikan fenomena urban sprawl terjadi di Kabupaten Bandung serta dampaknya pada backlog perumahan di Kabupaten Bandung dari tahun 2011-2015. Pembuktian fenomena urban sprawl pada penelitian ini menggunakan pendekatan Shannon Entrophy Model, sedangkan perhitungan backlog perumahan menggunakan dua pendekatan yaitu backlog menghuni dan backlog memiliki. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah terbukti di Kabupaten Bandung mengalami fenomena urban sprawl dan angka backlog perumahan di Kabupaten Bandung terus meningkat setiap tahunnya.