Studi analisis gedung baja tiga lantai dengan kantilever bentang panjang menggunakan rangka batang Pratt, Modified Warren, dan K-Truss

Show simple item record

dc.contributor.advisor Tjong, Lidya Fransisca
dc.contributor.author Wahyudi, Adrian
dc.date.accessioned 2017-09-07T02:30:39Z
dc.date.available 2017-09-07T02:30:39Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp34313
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/3262
dc.description 6082 - FTS en_US
dc.description.abstract Struktur baja merupakan salah satu pilihan sistem rangka untuk membangun suatu gedung bertingkat. Keuntungan penggunaan baja adalah pengerjaannya tidak bergantung pada iklim dan mutunya terkontrol. Struktur kantilever merupakan balok yang salah satu ujungnya terdapat tumpuan jepit dan ujung lainnya menggantung bebas. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang teknik sipil, desain kantilever mulai berkembang dari yang awalnya hanya mampu membuat kantilever bentang pendek, namun sekarang dapat membuat kantilever bentang panjang. Salah satu rekayasa teknik sipil untuk mengatasi kantilever tersebut adalah dengan menggunakan rangka batang baja. Pada skripsi ini, dilakukan analisis gedung baja tiga lantai dengan kantilever bentang panjang menggunakan rangka batang Pratt (Model 1), Modified Warren (Model 2), dan K-Truss (Model 3). Berdasarkan hasil analisis respons spektrum, defleksi vertikal terkecil pada kantilever terjadi di model 3, sedangkan model 1 lebih besar 7,59% dan model 2 lebih besar 0,48%. Berat struktur baja kantilever terkecil terjadi di model 2, sedangkan model 1 lebih besar 8,19% dan model 3 lebih berat 12,45%. Simpangan antarlantai arah X terkecil terjadi di model 2, sedangkan model 1 lebih besar 0,05% dan model 3 lebih besar 0,09%. Simpangan antarlantai arah Y terkecil terjadi di model 2, sedangakan model 1 lebih besar 0,30% dan model 3 lebih besar 0,24%. Secara keseluruhan dari hasil analisis, diperoleh bahwa model yang paling efektif dan efisien adalah model 2. Alasannya adalah berat struktur baja kantilever model 2 adalah paling kecil dibanding model yang lain, sehingga dari segi biaya bisa menghemat pengeluaran. Walaupun defleksi vertikal pada model 2 bukan paling kecil, hal ini tidak menjadi masalah karena besar defleksi vertikal model 2 tidak berbeda signifikan dengan model 3 yang paling unggul yaitu hanya berbeda 0,48%. en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Kantilever Bentang Panjang en_US
dc.subject Rangka Batang Baja en_US
dc.subject SRPMK en_US
dc.title Studi analisis gedung baja tiga lantai dengan kantilever bentang panjang menggunakan rangka batang Pratt, Modified Warren, dan K-Truss en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2013410076
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0411036501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account