Abstract:
Struktur bangunan konstruksi baja memiliki respon terhadap deformasi horisontal akibat beban gempa yang kurang baik. Untuk mengatasi masalah tersebut, berbagai sistem struktur baja dikembangkan untuk memperkaku struktur baja baik dalam arah vertikal maupun horizontal. Salah satunya adalah Rangka Breising Konsentrik. Dalam upaya menyelesaikan masalah tekuk pada sistem elemen/batang breising konsentrik, muncul Sistem Rangka Bresing Tertahan Tekuk (Buckling Restrained Braced Frames-BRBF) yang merupakan pengembangan dari Sistem Rangka Bresing Konsentrik (Concentrically Braced Frame). Studi ini meneliti respon inelastik antara Sistem Rangka Terbreis Konsentris Khusus Dengan Sistem Rangka Terbreis Tertahan Tekuk pada bangunan baja 6 lantai yang berfungsi sebagai gedung perkantoran. Analisis riwayat waktu menggunakan rekaman percepatan gempa El-Centro 1940, Flores 1992, dan Denpasar 1979 dengan bantuan perangkat lunak ETABS 16.1.0. Dari hasil analisis riwayat waktu diketahui bahwa simpagan antar lantai model struktur memenuhi simpangan ijin untuk semua sistem. Akan tetapi tingkat kinerja struktur yang didapatkan pada Sistem Rangka Terbreis Konsentris Khusus berada dalam tingkat life safety (LS) dan collapse prevention (CP) serta terjadi sendi plastis pada kolom. Sementara Sistem Rangka Terbreis Tertahan Tekuk berada dalam tingkat immediate occupancy (IO) serta tidak terjadi sendi plastis pada kolom. Faktor kuat lebih (Ω0) yang didapatkan pada kedua sistem lebih besar dari pada nilai faktor kuat lebih pada SNI 1726:2012. Faktor Pembesaran Defleksi (Cd) yang didapatkan pada kedua sistem mendekati nilai pada SNI 1726:2012 yaitu 5.