dc.description.abstract |
Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk pada suatu area, maka kebutuhan akan tempat tinggal juga akan semakin meningkat. Dengan kata lain akan terjadi peningkatan pembangunan terutama untuk wilayah perkotaan. Wilayah yang mengalami pembangunan tersebut harus ditunjang dengan sistem drainase yang dapat menangani dampak akibat adanya pembangunan tersebut. Pada studi kasus ini dipilih lokasi studi di Kota Baru Parahyangan pada Tatar Ratnasasih dengan luas total 11,56 Ha yang terdiri dari 12 blok. Analisis curah hujan dilakukan dengan metode alternating block dari hasil regresi data hujan Bandung – Cemara untuk periode ulang 2 tahun. Sedangkan analisis hidraulika dilakukan pada keadaan aliran tidak tetap berdasarkan persamaan Saint Venant. Untuk mempercepat proses analisis, maka digunakan program Storm Water Management Model (SWMM). Sistem drainase direncanakan berupa saluran tertutup menggunakan buis beton bulat di bawah permukaan tanah, sedangkan aliran dalam saluran direncanakan sebagai aliran tertekan. Posisi dan dimensi saluran ditentukan dengan mempertimbangkan kemiringan lahan, posisi outlet, tidak boleh terlalu dalam, tidak boleh terjadi erosi, sedimentasi, dan luapan air. Dari hasil analisis diperoleh perencanaan saluran tertutup menggunakan buis beton bulat, dengan diameter terkecil adalah 30 cm dan yang terbesar adalah 50 cm, dengan kemiringan saluran berkisar 0,5 – 2%. |
en_US |