Abstract:
Kecelakaan kerja masih marak terjadi dalam dunia konstruksi, sehingga dibutuhkan suatu sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
yang harus diterapkan yaitu sesuai dengan OHSAS (Occupational Health And Safety Assessment
Series) 18001. OHSAS 18001 mengandung panduan dan pedoman bagi suatu perusahaan untuk
menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang baik. Dalam penelitian ini
akan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan SMK3 OHSAS 18001.
Penelitian ini terfokus pada kontraktor yang sudah memiliki sertifkasi OHSAS 18001, maka
responden dari penelitian ini adalah PT Tatamulia Nusantara Indah dan PT Jaya Konstruksi
Manggala Pratama, Tbk. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi penerapan SMK3 OHSAS 18001, mengetahui nilai interpretasi, skala pengaruh
dan mengurutkan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan SMK3 OHSAS 18001, mengetahui
letak perbedaan persepsi antar responden dalam mengurutkan faktor-faktor kritis yang
mempengaruhi sistem manajemen K3 OHSAS 18001, serta menyusun upaya dan strategi dalam
meningkatkan penerapan SMM ISO 9001 di perusahaan kontraktor. Penelitian ini menggunakan
metode analisis deskriptif dengan kuesioner dan wawancara tak terstruktur. Kuesioner tersebar ke
8 responden PT Tatamulia Nusantara Indah, serta ke 6 responden PT Jaya Konstruksi Manggala
Pratama, Tbk.
Berdasarkan hasil penelitian, untuk responden PT Tatamulia Nusantara Indah, 5 faktor
kritis yang mempengaruhi penerapan SMK3 OHSAS 18001 adalah manajemen review;
kompetensi, pelatihan dan kesadaran; pengendalian dokumen; persiapan dan respon tanggap
darurat, pemantauan dan pengukuran kerja. Sedangkan untuk responden PT Jaya Konstruksi
Manggala Pratama, Tbk urutan peringkat faktor kritis yang mempengaruhi penerapan SMK3
OHSAS 18001 yaitu persyaratan umum; kompetensi, pelatihan, dan kesadaran; pengendalian
dokumen; audit internal; penyelidikan insiden, ketidaksesuaian, dan tindakan perbaikan.