dc.description.abstract |
Change order adalah sebuah bentuk penyampaian untuk melakukan suatu
perubahan. Perubahan tersebut dapat berupa penambahan atau pengurangan
lingkup pekerjaan. Change order sering terjadi dalam pelaksanaan proyek
konstruksi, dan dapat memberikan dampak negatif terhadap keberlangsungan
proyek. Penelitian ini membahas tentang pengaruh change order dalam sebuah
proyek konstruksi, serta manajemen risiko penyebab change order tersebut.
Penelitian ini mengambil studi kasus Proyek Jakarta Aquarium, NEO-SOHO,
Jakarta Barat, DKI Jakarta. Data primer berupa data perubahan dikelompokkan
berdasarkan pihak penyebab, sebab terjadinya, lingkup pekerjaan, dan letak
terjadinya. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan, 78,13% change order berasal
dari owner, sebesar 46,15% berada di lingkup pekerjaan MEP, dan jumlah
kejadian di tiap lantai hampir sama banyak. Dari kelompok sebab terjadinya,
terdapat enam sebab. Perubahan desain dan penambahan lingkup pekerjaan,
masing-masing terjadi 20 kali dan memberikan dampak paling besar. Manajemen
risiko dilakukan terhadap kelompok sebab terjadinya agar risiko terbesar dapat
dimitigasi. Sebab terjadinya change order dijadikan faktor risiko untuk analisis
risiko.Untuk mengetahui besarnya risiko dari masing sebab terjadinya, dilakukan
analisis dengan menggunakan risk matrix. Dari analisis risiko didapat 2 faktor
risiko yang termasuk kedalam kategori tinggi, yaitu perubahan desain dan
penambahan lingkup pekerjaan. Kedua faktor risiko tersebut dapat dimitigasi
dengan cara mengoptimalkan proses perencanaan. Di dalam proses perencanaan
perlu diperhatikan pendesainan masing-masing lingkup pekerjaan dan
penunjukkan kontraktor. |
en_US |