Klasifikasi, deskripsi, dan fenomena pada sengketa konstruksi dengan penyelesaian di tingkat litigasi di Indonesia

Show simple item record

dc.contributor.advisor Hidayat, Felix
dc.contributor.author Halim, Joy Hansen Jethro
dc.date.accessioned 2017-08-30T06:51:18Z
dc.date.available 2017-08-30T06:51:18Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp34278
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/3183
dc.description 6047 - FTS en_US
dc.description.abstract Tak dapat dielakkan, dunia konstruksi Indonesia terus menerus mengalami sengketa. Adanya sengketa pada proyek konstruksi sangat merugikan dari sisi waktu, biaya, dan kepercayaan dalam hubungan kerja. Dibutuhkan penelitian yang dapat menjadi modal untuk perbaikan sistem untuk mengurangi terjadinya sengketa konstruksi dan referensi dalam penyusunan strategi agar mempercepat penyelesaiannya. Perusahaan konsultan konstruksi internasional, Arcadis, sudah berhasil membuat penelitian mengenai fenomena pada sengketa konstruksi di beberapa negara dan wilayah di dunia sejak tahun 2010 sampai sekarang, namun sayangnya penelitian Arcadis belum sampai ke Indonesia. Di Indonesia, penyelesaian sengketa konstruksi melalui jalur litigasi masih umum digunakan dan menjadi pilihan terbaik apabila metode penyelesaian sengketa lainnya tidak membuahkan hasil. Dengan mengadaptasi metodologi penelitian Arcadis dan data dari putusan.mahkamahagung.go.id digabungkan dengan teknik coding didapatkan klasifikasi, deskripsi, dan fenomena pada sengketa konstruksi di tingkat litigasi untuk tahun 2014, 2015, dan 2016. Pada ketiga tahun tersebut terdapat fenomena seperti penyebab sengketa yang paling dominan menurut pengguna jasa adalah keterlambatan pekerjaan, sedangkan menurut penyedia jasa keterlambatan pembayaran. Lokasi proyek yang bersengketa mayoritas tersebar di wilayah Indonesia Barat. Nilai proyek rekayasa berat terus mengalami peningkatan diakibatkan APBN untuk infrastruktur ditingkatkan tiap tahun. Biaya menjadi tuntutan dominan sesuai dengan penyebab sengketa keterlambatan pembayaran dan keterlambatan pekerjaan(denda keterlambatan). Tiap tahun semakin banyak pihak yang tidak puas dengan hasil litigasi yang ditunjukan dari bertambahnya jumlah kasus yang diajukan ke pengadilan yang lebih tinggi. en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Sengketa Konstruksi en_US
dc.subject Arcadis en_US
dc.subject Litigasi en_US
dc.subject Teknik coding en_US
dc.subject Fenomena en_US
dc.title Klasifikasi, deskripsi, dan fenomena pada sengketa konstruksi dengan penyelesaian di tingkat litigasi di Indonesia en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2013410130
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0427028205
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account