Abstract:
Pondasi merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu struktur bangunan. Seiring perkembangan zaman, metode konstruksi pondasi terus mengalami peningkatan. Pada studi ini dikaji daya dukung yang dihasilkan oleh jenis pondasi tiang bor, pondasi Continuous Flight Auger (CFA), Full Displacement Piles (FDP), dan FDP dengan expander body. Objek kajian bertempat di Bolivia. Kondisi tanah pada lokasi pengeboran pada umumnya adalah pasir lanau dan sedikit lempung dengan plastisitas rendah. Semua pondasi dikonstruksi dengan kedalaman yang sama, yaitu 9,5 m. Pondasi tiang bor berdiameter 620 mm, pondasi CFA berdiameter 450 mm, FDP berdiameter 450 mm, dan FDP berdiameter 220 mm dengan expander body sebesar 300 mm. Semua tiang ini diuji dengan pembebanan statik, kecuali untuk FDP dengan expander body menggunakan Osterberg-Cell. Analisis secara konvensional dengan metode transfer beban menggunakan kurva q-z dan kurva t-z, sedangkan analisis untuk Osterberg-Cell dilakukan dengan menggunakan Program Plaxis model axysimmetry. Semua hasil analisis yang diperoleh cenderung memiliki hasil yang melebihi uji pembebanan statik. Hal ini dapat disebabkan karena parameter tanah yang digunakan tidak mewakili keadaan lapangan yang sebenarnya. Penentuan parameter-parameter tanah menggunakan pendekatan. Daya dukung konvensional yang dihasilkan oleh pondasi CFA dan FDP lebih besar dibandingkan dengan daya dukung tiang bor.